PADANG PANJANG, kiprahkita.com – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko), menggelar Musyawarah Daerah (Musyda), Selasa (28/1), di Aula AR Sutan Mansoer Pesantren Kauman.
Acara ini menjadi momentum penting dalam regenerasi kepemimpinan organisasi yang dikenal sebagai salah satu pilar penggerak Muhammadiyah di tingkat pelajar.
Musyda yang berlangsung khidmat dan penuh semangat ini diawali dengan seremonial pembukaan yang memukau. Atraksi seni bela diri Tapak Suci dan penampilan paduan suara santri turut menyemarakkan suasana.
Acara dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Staf Ahli Walikota Padang Panjang Putra Dewangga, yang mewakili Penjabat Walikota Sonny Budaya Putra.
Hadir pula memberi motivasi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pabasko Musriadi Musanif, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Pabasko Rusmaida Nasution, Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana beserta wakil mudir, serta kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Pabasko.
Dari jajaran IPM, hadir Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Sumatera Barat Sailendra Gusnan, Ketua Umum Pimpinan Daerah IPM Pabasko Tsabit Aqdamana Bilhaq, beserta pimpinan daerah hingga ranting lainnya.
Dalam sambutannya, Sailendra menyampaikan, Pesantren Kauman telah lama menjadi pusat kaderisasi yang melahirkan para pemimpin Muhammadiyah, termasuk dirinya yang kini menjabat Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Sumbar.
“Berkat pendidikan di Kauman dan dukungan semua pihak, kami dipercaya memimpin IPM di tingkat provinsi. Saat ini, terdapat 22 kader dari Kauman yang menduduki posisi strategis di Pimpinan Wilayah IPM Sumbar,” ungkapnya.
Sailendra berharap Musyda kali ini mampu melahirkan keputusan strategis, dan memilih pemimpin yang dapat membawa organisasi ke arah yang lebih baik di masa mendatang.
“Kami percaya IPM Pabasko mampu menjadi motor penggerak perubahan,” tambahnya.
Ketua PDM Pabasko Musriadi Musanif, dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga etika dalam berorganisasi. Ia mengingatkan bahwa dalam Muhammadiyah, berburu jabatan tidak dibenarkan, terlebih jika menggunakan cara-cara yang tidak sesuai nilai-nilai Islam, seperti provokasi atau penyalahgunaan kekuatan uang.
“Berburu jabatan hanya akan melemahkan organisasi. Sebagai kader Muhammadiyah, kita tidak boleh meminta jabatan, tetapi jika diberikan amanah, pantang untuk menolaknya,” tegas Musriadi.
Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan kolektif kolegial dalam Muhammadiyah. Setiap pribadi pemimpin diharapkan mampu mengamalkan sifat Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas).
“Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman setiap kader dalam mengelola organisasi,” tambahnya.
Siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah adalah empat sifat wajib yang dimiliki para rasul. Sifat-sifat ini merupakan sifat baik yang dapat diteladani oleh umat Islm.
Siddiq Artinya jujur atau benar. Sifat ini menunjukkan bahwa setiap perkataan yang diucapkan oleh rasul adalah benar. Amanah Artinya dapat dipercaya. Sifat ini menunjukkan bahwa rasul selalu menjaga kepercayaan umat dengan tidak berbuat khianat.
Tabligh Artinya menyampaikan. Sifat ini menunjukkan bahwa rasul menyampaikan wahyu yang diterima dari Allah kepada seluruh umat.
Fathonah Artinya cerdas, pandai, dan bijaksana. Sifat ini menunjukkan bahwa rasul mampu memberikan argumen, pendapat, dan komunikasi yang baik dalam berdakwah.
DUKUNGAN PEMKO
Staf Ahli Pemkot Padang Panjang Putra Dewangga, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi kepada IPM, atas kontribusinya dalam pembangunan karakter pemuda di kota ini.
Ia menegaskan, Pemko Padang Panjang akan terus mendukung pengembangan organisasi kepemudaan, termasuk IPM, sebagai bagian dari investasi masa depan daerah.
“Organisasi seperti IPM adalah simbol kekuatan civil society yang sangat diperlukan untuk mendorong kemajuan. Dengan bonus demografi yang akan datang, IPM harus berpartisipasi aktif dalam perencanaan pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia juga mengajak IPM untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah, agar dapat bersama-sama menghadapi tantangan di masa depan.
“Dengan kolaborasi, kita pasti bisa menciptakan sesuatu yang lebih baik untuk Padang Panjang dan Indonesia,” tambahnya.
Musyda IPM Pabasko ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi regenerasi kepemimpinan di tubuh organisasi.
Dengan semangat kolektif dan arahan dari para tokoh Muhammadiyah, IPM Pabasko diharapkan mampu terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia.(mus)
0 Komentar