PADANG, kiprahkita.com – Ketika berbicara tentang seni tari Minangkabau, nama Ery Mefri tak bisa dipisahkan. Maestro tari ini telah membawa nama Nan Jombang Dance Company menembus pentas dunia selama empat dekade.
Untuk merayakan 40 tahun perjalanan berkaryanya, Ery Mefri bersama timnya menghadirkan KABA Festival X 2025, sebuah festival seni yang berlangsung dari Januari hingga Juni 2025.
Dalam konferensi pers di Padang, Senin (20/1/2024), Ery yang didampingi istrinya, Angga Mefri, berbagi cerita tentang suka duka perjalanan panjangnya.
“Dari awal berkarya, kami tidak pernah menunggu bantuan dari pemerintah. Kami berusaha menciptakan jalan kami sendiri. Meski nama Nan Jombang telah dikenal di kancah internasional, Minangkabau selalu menjadi rumah yang kami cintai,” ungkap Ery dengan penuh emosional.
KABA Festival X 2025 dirancang untuk mengangkat kekayaan seni Minangkabau ke panggung global.
Direktur festival, Angga Mefri, menjelaskan bahwa festival ini akan menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari workshop, seminar, hingga pergelaran seni tradisional dan kontemporer.
“Setiap kegiatan dirancang dengan cermat untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi. Kami ingin menunjukkan bahwa seni Minangkabau mampu beradaptasi tanpa kehilangan identitasnya,” jelas Angga.
Salah satu sorotan utama festival ini adalah pergelaran ‘Asok dari Tungku’, sebuah karya yang digarap langsung oleh Ery Mefri. Pergelaran ini akan menjadi pembuka acara Nan Maurak Alek, pentas seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi yang akan berlangsung pada akhir April.
“Semodern apa pun karya kami, Minangkabau tetap akan tampak. Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi bisa menjadi landasan kokoh bagi seni modern,” ujar Ery, menegaskan filosofi berkaryanya.
Tak hanya menampilkan seni pertunjukan, festival ini juga akan menyelenggarakan seminar dengan tema-tema mendalam seperti Posisi Seni Pertunjukan dalam Spektrum Perubahan Kebudayaan dan Menelisik Perubahan Sosial di Sumatera Barat melalui Seni Pertunjukan.
Seminar ini diharapkan mampu menjadi ruang diskusi yang menggali hubungan antara seni, budaya, dan perubahan sosial.
Sebagai puncak acara, festival akan ditutup dengan peluncuran dan bedah buku Salam Tubuh Pada Bumi, sebuah retrospeksi perjalanan 40 tahun Ery Mefri berkarya.
Buku ini bukan hanya kumpulan kisah perjalanan, tetapi juga menjadi saksi dedikasi dan perjuangan seorang seniman dalam menghidupkan seni tradisional Minangkabau di tengah tantangan zaman.
Ery Mefri dan Nan Jombang Dance Company telah menjadi simbol keteguhan seni tradisional yang berpijak di atas nilai-nilai Minangkabau.
Lewat KABA Festival X 2025, Ery berharap dapat mewariskan semangat berkarya yang menghormati tradisi sekaligus membuka ruang inovasi bagi generasi berikutnya.
“Kami ingin KABA Festival menjadi lebih dari sekadar perayaan. Ini adalah pengingat bahwa seni adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan,” tutup Ery dengan optimisme.
KABA Festival X 2025 bukan sekadar festival seni, tetapi sebuah perjalanan reflektif, penghormatan terhadap tradisi, dan bukti bahwa seni Minangkabau mampu berdiri di panggung dunia dengan kebanggaan. (soel)
0 Komentar