PADANG, kiprahkita.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. (Sumbar) merilis data terbaru yang menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan dari 5,97 persen menjadi 5,42 persen.
Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam satu dekade terakhir, menandakan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat Sumbar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
"Alhamdulillah, berdasarkan rilis BPS terbaru hasil survei September 2024, tingkat kemiskinan Sumbar turun ke 5,42 persen, dengan jumlah penduduk miskin saat ini tercatat 315,43 ribu orang. Sebelumnya, pada survei Maret, tingkat kemiskinan kita 5,97 persen dengan jumlah penduduk miskin 345,73 ribu orang," ujarnya.
Menurut Gubernur, sebagaimana dirilis Biro Adpim Jumat (17/1), terdapat penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 30,30 ribu orang dalam rentang waktu enam bulan. Jumlah ini menjadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir.
Garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp714.991 per kapita per bulan, naik 7,05 persen dari Rp667.925 pada Maret 2024.
Meskipun terjadi kenaikan garis kemiskinan, angka kemiskinan justru turun, menunjukkan peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat Sumbar.
"Penurunan kemiskinan hingga 0,55 persen menunjukkan kesejahteraan masyarakat semakin baik. Terima kasih kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan instansi lainnya yang terus bekerja keras dalam menekan angka kemiskinan," ungkap Mahyeldi.
Data BPS juga menunjukkan penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan dari 4,72 persen menjadi 4,16 persen. Sementara itu, di perdesaan, angka kemiskinan turun dari 7,28 persen menjadi 6,79 persen.
"Penurunan di perdesaan ini sejalan dengan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Sumbar, yang naik dari 109 menjadi 122 pada tahun 2024," tambah Gubernur.(adpsb)
0 Komentar