WNI Asal Riau Tewas dalam Insiden Penembakan di Perairan Malaysia

PEKANBARU, kiprahkita.com - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, Basri, menjadi korban tewas dalam insiden penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Jumat (24/1/2025). 

ilustrasidari pixabay.com

Selain Basri, empat pekerja migran lainnya asal Aceh, Kepulauan Riau, dan Riau mengalami luka serius dan saat ini tengah menjalani perawatan.  

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, mengonfirmasi insiden tersebut.  

“Kami mendapat kabar penembakan terhadap lima WNI yang masuk secara ilegal. Satu orang meninggal, sementara empat lainnya sedang menjalani perawatan. Kami masih menunggu informasi lebih rinci dari perwakilan terkait identitas lengkap korban,” ujarnya.

Fanny menjelaskan, jenazah korban yang meninggal dunia akan segera dipulangkan ke tanah air setelah proses autopsi selesai, yang diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga hari. 

“Dua korban berasal dari Riau, satu dari Rokan Hulu dan satu lagi dari Pulau Rupat, Bengkalis,” tambahnya.  

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian ini bermula saat kelima korban, yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural, berusaha melintasi Perairan Tanjung Rhu, Selangor. 

APMM diduga melepaskan tembakan saat berupaya mengamankan perahu yang digunakan untuk masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia.  

Pihak BP3MI menegaskan akan mengusut tuntas insiden ini dan meminta transparansi dari otoritas Malaysia terkait kronologi kejadian. 

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mengusut tindakan yang terjadi,” tegas Fanny.  

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor itu. 

Insiden tersebut mengakibatkan tewasnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) dan melukai beberapa lainnya.  

Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Senin (27/1/2025), Sugiono menyatakan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam kejadian tersebut.  

“Menlu RI mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemlu RI.  

Sugiono juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban tewas serta korban lainnya yang mengalami luka akibat penembakan tersebut.  

Insiden ini dilaporkan terjadi pada Jumat (24/1/2025), saat sejumlah WNI diduga hendak meninggalkan Malaysia melalui jalur ilegal di Perairan Tanjung Rhu. Menurut keterangan, APMM melepaskan tembakan karena diduga terjadi perlawanan dari pihak WNI ketika dihentikan.  

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa identitas para korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak terkait. 

“Kami masih terus berkoordinasi untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait insiden ini,” ujarnya.  

Kemlu RI menegaskan akan terus memantau proses investigasi yang dilakukan oleh otoritas Malaysia dan mendorong transparansi dalam penanganan kasus ini. (*)

Posting Komentar

0 Komentar