SUMBAR_WISATA , kiprahkita.com –Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah menetapkan target ambisius untuk mencapai 20 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2025. Target ini didasarkan pada pencapaian positif sektor pariwisata Sumbar pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, misalnya, dari target 13,5 juta kunjungan wisatawan, realisasinya malah mencapai lebih dari 17 juta kunjungan.
![]() |
Salah satu event unggulan Sumbar yang telah dilaksanakan adalah Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 di Kawasan Kota Tua Padang. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan bahwa festival ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar, khususnya ke Kota Padang, serta mendukung pencapaian target pariwisata Sumbar 2025.
Meskipun upaya-upaya tersebut telah dilakukan, hingga saat ini belum tersedia data resmi mengenai realisasi jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar pada tahun 2025. Data tersebut biasanya dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setelah akhir tahun berjalan. Oleh karena itu, evaluasi terhadap ketercapaian target 20 juta kunjungan wisatawan baru dapat dilakukan setelah data resmi tersebut dipublikasikan.
Dalam rangka mencapai target tersebut, Pemprov Sumbar terus berupaya meningkatkan daya tarik pariwisata melalui berbagai event dan promosi, serta meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas pendukung pariwisata. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat, juga menjadi kunci dalam upaya mencapai target tersebut.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, resmi membuka gelaran Festival Siti Nurbaya dan Cap Go Meh 2025 di Kawasan Kota Tua Padang, Jumat (8/2) lalu. Ia meyakini, festival yang masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tersebut akan sangat berkontribusi pada sektor pariwisata Sumbar, yang tahun ini menargetkan minimal 20 juta kunjungan wisatawan.
“Tentu kita sangat berharap, kedua festival ini dapat menjadi daya tarik dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar, khususnya ke Kota Padang. Serta mendukung pencapaian target pariwisata Sumbar 2025, yaitu minimal 20 juta pergerakan wisatawan,” kata Gubernur saat membuka event tersebut di bawah Jembatan Siti Nurbaya.
Selama libur Lebaran 2025 ini pun, Kota Padang mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan. Destinasi utama seperti Pantai Padang dan Pantai Air Manis menjadi pusat keramaian, menarik banyak pengunjung yang ingin menikmati keindahan pantai dan suasana liburan.
Untuk memastikan kenyamanan wisatawan, Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai upaya, termasuk perbaikan fasilitas di kawasan Pantai Padang. Perbaikan tersebut mencakup penataan kembali pujasera agar lebih bersih dan nyaman, serta renovasi beberapa toilet umum. Selain itu, para pedagang diberikan sosialisasi terkait pelayanan, termasuk penyediaan menu dan harga yang jelas, serta penekanan pada keramahtamahan dalam melayani pengunjung.
Dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan selama musim libur Lebaran, Dinas Pariwisata Kota Padang juga berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk menjaga ketertiban di tempat-tempat wisata.
Selain itu, infrastruktur transportasi juga mendapat perhatian khusus. Dua jalur Tol Padang-Sicincin sepanjang 36,6 kilometer telah dibuka dan dapat dilalui selama libur Lebaran, sehingga mempersingkat waktu tempuh antara Padang dan Sicincin menjadi sekitar 30 hingga 40 menit.
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga mencatat peningkatan kedatangan penumpang sekitar 3% hingga 4% pada periode libur Lebaran, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 27 hingga 28 Maret 2025 lalu.
Secara keseluruhan, semarak wisatawan di Padang selama libur Lebaran 2025 menunjukkan tren positif, didukung oleh perbaikan fasilitas, peningkatan layanan, dan pengembangan infrastruktur yang memadai. Begitupun di luar Kota Padang, semarak kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 2025 juga terasa meriah, terutama di kawasan unggulan seperti Lembah Harau (Limapuluh Kota), Istano Basa Pagaruyung (Tanah Datar), dan Danau Maninjau (Agam).
Para wisatawan, baik perantau maupun pelancong lokal, memadati lokasi-lokasi tersebut sejak hari kedua Lebaran. Banyak yang datang untuk menikmati keindahan alam sambil bersilaturahmi dan bernostalgia dengan kampung halaman. Di beberapa titik, pengelola wisata bahkan mencatat lonjakan pengunjung hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
![]() |
0 Komentar