Gunung Marapi Meletus, Kolom Abu Terlihat dari Danau Singkarak. Marapi meletus, foto diambil dari tepian Singkarak pukul 16.00 Wib, Rabu 2 April 2025
MARAPI, kiprahkita.com –Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami dua kali erupsi pada Rabu, 2 April 2025. Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.25 WIB dengan kolom abu setinggi sekitar 350 meter di atas puncak. Erupsi kedua terjadi pada pukul 16.04 WIB, menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter. Foto yang diambil dari tepian Danau Singkarak pada pukul 16.00 WIB kemungkinan besar menangkap momen erupsi kedua tersebut.
"Gunung api Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, itu memang terlihat erupsi kembali mengalami erupsi pada Rabu (2/4) dengan letusan yang cukup signifikan. Erupsi terjadi pada pukul 16.04 WIB, mengeluarkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung." Kata salah satu warga di Tapi Danau Singgkarak.
![]() |
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) di Belakang Balok, Kota Bukittinggi, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik gunung ini meningkat sejak pagi. Staf PVMBG, Ahmad Rifandi, menyebutkan bahwa letusan pertama terjadi pada pukul 06.25 WIB dengan kolom abu mencapai 350 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah barat daya. Seismograf mencatat amplitudo maksimum 7,5 mm dengan durasi letusan sekitar 50 detik," ujar Ahmad Rifandi.
Fenomena letusan ini dapat disaksikan dari berbagai titik di Sumatera Barat, termasuk dari tepian Danau Singkarak. Warga sekitar yang berada di lokasi tersebut berhasil mengabadikan momen erupsi pada pukul 16.00 WIB, sesaat sebelum letusan mencapai puncaknya.
Status Waspada dan Imbauan untuk Masyarakat
Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada Status Level II atau Waspada. Pihak berwenang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati area dalam radius tiga kilometer dari kawah gunung.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Aktivitas vulkanik Marapi masih fluktuatif, dan kami terus melakukan pemantauan secara intensif," tambah Ahmad Rifandi.
Selama dua dekade terakhir, Gunung Marapi mengalami beberapa kali erupsi, di antaranya pada tahun 2004-2005, 2006-2007, 2011, 2012, 2014, dan 2017. Letusan terakhir yang cukup besar terjadi pada 4 Juni 2017, ketika gunung ini mengeluarkan enam kali letusan dengan ketinggian asap mencapai 700 meter dan menyebabkan hujan abu di Kabupaten Tanah Datar.
Pendaki Dievakuasi
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyebutkan bahwa ada sekitar 40 pendaki yang sedang berada di kawasan Gunung Marapi saat erupsi terjadi. Mereka telah diimbau untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak gunung dan segera turun ke tempat yang lebih aman.
"Pendaki yang masuk sejak Kamis (27/3) dan Jumat (28/3) telah diberi peringatan sejak awal. Kami masih melakukan pengecekan untuk memastikan semua dalam kondisi aman," kata seorang petugas BKSDA.
Sebelumnya, jalur pendakian Marapi sempat ditutup akibat peningkatan aktivitas seismik. Pihak berwenang berharap tidak ada pendaki yang nekat melanggar larangan demi keselamatan mereka.
Dengan aktivitas vulkanik yang masih berlangsung, masyarakat di sekitar kawasan Marapi diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah daerah. (Yus/Mus/*)
0 Komentar