Membangun Konektivitas: Peran Strategis Tanah Datar dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025
JAKARTA, kiprahkita.com –Pada 11–12 Juni 2025 lalu, Jakarta menjadi tuan rumah bagi International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, sebuah forum internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK). Konferensi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, inklusif, dan tangguh di Indonesia.
![]() |
Bupati Eka Putra pada ICI 2025 |
ICI 2025: Wadah Kolaborasi Global
ICI 2025 bukan sekadar ajang temu biasa, melainkan forum strategis yang mempertemukan para pengambil kebijakan, pelaku industri, lembaga pembiayaan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan infrastruktur dari berbagai negara. Tujuannya adalah merumuskan arah baru dalam kerja sama infrastruktur global yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berbasis kolaborasi jangka panjang. ([media.energika.id][3])
Dalam konferensi ini, tema utama yang dibahas mencakup:
Green Infrastructure & Sustainability: Pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Digitalization & Smart Cities: Transformasi digital dalam pembangunan kota pintar. Blended Finance for Infrastructure: Pendanaan campuran untuk proyek infrastruktur. Regional Connectivity & Urban Planning: Konektivitas regional dan perencanaan perkotaan. Resilience in Infrastructure Systems: Ketahanan sistem infrastruktur terhadap bencana dan perubahan iklim.
Tanah Datar: Berperan dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, turut hadir dalam ICI 2025 sebagai bagian dari delegasi daerah. Kehadirannya menunjukkan komitmen Tanah Datar dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan. Eka Putra menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan merata.
Tanah Datar, dengan potensi alam dan budaya yang kaya, memiliki peluang besar untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung pariwisata, pertanian, dan sektor ekonomi lainnya. Partisipasi dalam ICI 2025 memberikan kesempatan bagi Tanah Datar untuk belajar dari pengalaman daerah lain, menjalin kerja sama, serta menarik investasi untuk proyek-proyek infrastruktur strategis.
International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 merupakan momentum penting bagi Indonesia, termasuk Tanah Datar, dalam memperkuat konektivitas dan kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur. Melalui forum ini, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta masyarakat dalam mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif. Tanah Datar, dengan segala potensi yang dimilikinya, siap berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan dan merata.
Kegiatan yang diikuti oleh Gubernur, Bupati/Walikota se Indonesia tersebut, dibuka langsung oleh Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono, pada Rabu (11/6/25) di Jakarta Convention Center (JCC).
![]() |
Bupati Tanah Datar dan Peserta ICI |
Dalam sambutannya, Menko AHY mengatakan konferensi ini digelar dalam rangka membawa infrastruktur Indonesia untuk dapat memiliki daya tahan terhadap berbagai dampak.
"Kita berharap infrastruktur ke depan semakin memiliki daya tahan terhadap berbagai dampak perubahan iklim, termasuk pemanasan global dan berbagai potensi bencana alam yang mungkin terjadi di tanah air, serta dampak-dampak yang harus diperhatikan terhadap lingkungan dan bumi kita," kata AHY.
AHY tambahkan, ICI 2025 merupakan platform untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan, baik tingkat nasional maupun internasional dalam membahas isu-isu strategis, serta membuka peluang investasi dan kemitraan dalam sektor infrastruktur.
"Kegiatan ini dirancang untuk menghasilkan solusi nyata melalui sesi pleno, sesi tematik dan pameran proyek strategis. Selain itu, akan ada forum business matching dan pertemuan bilateral dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur melalui kerja sama antar negara," urainya.
Menko IPK juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur akan semakin progresif dan inklusif. "Infrastruktur adalah fondasi utama transformasi menuju Indonesia yang makmur," tegasnya.
Sementara itu, Eka Putra usai pembukaan menyampaikan konferensi ICI yang digelar Kementerian IPK akan membahas beberapa topik yaitu Future Proving Cities, Connecting the Archipelago,Infrastructure for Livability, Resilient by Design dan Unlocking Capital yang intinya.
"Saya hadir mengikuti konferensi ICI 2025 ini tujuannya untuk membangun konektivitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanah Datar melalui pembangunan infrastruktur dengan mengajak investor," sampainya.
Konferensi ini bukan sekadar ajang temu biasa, melainkan forum strategis yang akan mempertemukan para pengambil kebijakan (policy makers), pelaku industri, lembaga pembiayaan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan infrastruktur dari berbagai negara. Tujuannya: merumuskan arah baru dalam kerja sama infrastruktur global yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berbasis kolaborasi jangka panjang.
Menurut Herzaky Mahendra Putra, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Kemenko Infrastruktur, pelaksanaan ICI 2025 merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Kementerian ATR/BPN mengambil peran yang aktif di dalam kegiatan ini karena beberapa dari isu pembangunan infrastruktur itu dilaksanakan oleh proses yang ada di Kementerian ATR/BPN, seperti pendaftaran tanah, pengukuran perkotaan, tata ruang, kemudian pengadaan tanah, dan konsolidasi tanah,” Harison Mocodompis di Jakarta, Kamis.
Isu-isu strategis tersebut akan menjadi bagian dari topik bahasan dalam konferensi. Tidak hanya berfokus pada partisipasi internal, Kementerian ATR/BPN juga mendorong penyebaran informasi kepada masyarakat luas mengenai manfaat pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya melihat ini sebagai sekadar konferensi, tapi juga sebagai sarana edukasi dan sosialisasi atas program-program pemerintah di bidang infrastruktur yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Harison Mocodompis.
Untuk mendukung hal itu, ia menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN akan turut menyebarluaskan materi publikasi dan informasi kegiatan melalui berbagai kanal komunikasi kementerian.
“Kami akan menggunakan seluruh media yang kami miliki untuk mendiseminasikan informasi ini, baik melalui siaran pers maupun konten informasi lainnya di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Harison Mocodompis lebih lanjut. (Yus MM dari berbagai sumber/*)
0 Komentar