Datang Terlambat Sholat Jumat: Ringan di Langkah, Berat di Akhirat

Datang Terlambat Sholat Jumat: Ringan di Langkah, Berat di Akhirat

PADANG PANJANG, kiprahkita.com Begitulah judul bahasan kita kali ini. Hari Jumat bukanlah hari biasa dalam Islam. Ia adalah hari raya mingguan bagi umat Muslim, penuh dengan keutamaan, pahala besar berlipat, dan momentum untuk memperbarui kesadaran spiritual. Namun, sayangnya masih banyak yang meremehkan kedatangannya ke masjid, bahkan sering datang saat adzan kedua telah berkumandang.

Sudah selesai Khutbah Junat. Sebelum adzan pertama, pengurus masjid sudah memanggil juga. "Bapak-Bapak mari segera ke masjid hari ini kita shalat Jumat." Padahal, datang terlambat ke Sholat Jumat bukanlah perkara sepele.

Jumat di Taqwa Muhammadiyah 

Rasulullah ï·º pernah bersabda:

“Hadirilah khutbah dan mendekatlah kepada imam, karena sesungguhnya ada orang yang senantiasa menjauh sampai ia diakhirkan di Surga, meski ia memasukinya.”

(HR. Abu Daud, shahih)

Hadis ini secara tegas memberi isyarat bahwa keterlambatan dalam menghadiri khutbah dan Sholat Jumat dapat berdampak terhadap kedudukan seseorang di akhirat. Meskipun ia tetap mendapatkan Surga, posisinya bisa saja “diakhirkan”—baik dalam makna waktu masuk maupun derajat dan posisi yang diraihnya.

Mengapa Datang Awal Itu Penting?

Para ulama seperti Abu Ath-Thayyib rahimahullah menafsirkan bahwa keterlambatan ke masjid untuk Sholat Jumat menunjukkan sikap meremehkan ibadah. Ini bukan hanya masalah waktu, tapi juga menunjukkan kurangnya semangat dalam menyambut panggilan Allah.

“Dalam hadis ini terdapat perendahan terhadap orang-orang yang suka TERLAMBAT... karena telah menurunkan diri mereka dari ketinggian amal ke posisi yang rendah,” (Aunul Ma’bud, 3/457)

Datang lebih awal berarti:

Mendapatkan tempat di shaf pertama

Mendengarkan khutbah secara utuh

Lebih mudah berkonsentrasi dan khusyuk

Memperoleh keutamaan pahala yang lebih besar

Datang Saat Adzan? Segera Shalat Tahiyatul Masjid

Banyak orang ragu untuk langsung shalat dua rakaat ketika masuk masjid dan adzan Jumat tengah dikumandangkan. Mereka berdiri menunggu adzan selesai, baru kemudian shalat. Padahal, menurut penjelasan para ulama seperti Syaikh Ibn Utsaimin rahimahullah, yang lebih utama adalah segera melaksanakan shalat tahiyatul masjid, agar dapat langsung fokus mendengarkan khutbah.

“Mendengarkan khutbah hukumnya wajib, sementara menjawab adzan hukumnya sunnah. Sunnah tidak bisa menggeser kewajiban.”

(Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin no. 114)

Dengan kata lain, saat adzan Jumat dikumandangkan dan kamu baru masuk masjid, langsung saja shalat dua rakaat. Jangan tunggu adzan selesai jika itu membuatmu kehilangan bagian awal khutbah.

Jadikan Jumatmu Lebih Bernilai

Sholat Jumat bukan sekadar rutinitas pekanan. Ia adalah panggilan istimewa dari Allah yang mengundangmu untuk hadir, mendengar, dan merenung. Jangan biarkan langkahmu yang lambat di dunia membuatmu tertinggal pula di akhirat.

Datang lebih awal, siapkan diri lahir batin, dan dengarkan khutbah dengan penuh perhatian. Jadikan setiap Jumat sebagai momen perbaikan diri dan ladang amal yang tak terputus.(Yus MM/BS*)

Posting Komentar

0 Komentar