"Energi dari Perut Bumi, Harapan dari Bonjol"
PASAMAN, kiprahkita.com –Senin yang sejuk di Bonjol, Kabupaten Pasaman, menghadirkan pemandangan tak biasa: Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama Bupati Welly Suhery meninjau langsung proyek eksplorasi panas bumi (geothermal) yang sedang dikerjakan oleh PT Medco. Kunjungan itu bukan sekadar seremoni, tapi bentuk nyata komitmen pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mendorong transisi energi bersih yang menyentuh akar kesejahteraan masyarakat.
![]() |
Equator Bonjol |
![]() |
Presiden dan Pamgeran Saudi Arabia |
Bonjol — dikenal sebagai titik equator dan tempat lahir Tuanku Imam Bonjol, pejuang yang teguh dan revolusioner — kini menyimpan potensi revolusi baru: energi. Energi dari dalam perut bumi, yang tenang namun dahsyat. Potensi geothermal ini disebut sebagai yang terbaik di Sumatera Barat, dari total 20 titik eksplorasi yang teridentifikasi di provinsi ini.
Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari program nasional ketahanan energi, sekaligus upaya konkret untuk mendorong investasi hijau di Sumatera Barat. Di tengah krisis iklim global dan tantangan ekonomi daerah, arah ini adalah pilihan strategis yang berpihak pada masa depan.
Sementara itu, Bupati Welly Suhery dengan penuh optimisme menyampaikan bahwa proyek ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi baru bagi masyarakat Pasaman. Selain menyerap tenaga kerja lokal, juga membuka peluang rantai pasok dan UMKM pendukung yang bisa tumbuh di sekitar kawasan eksplorasi.
Namun energi saja tidak cukup. Seperti diingatkan oleh Gubernur dan juga manajemen PT Medco, proyek besar seperti ini harus berjalan dengan menjaga keseimbangan lingkungan. Sumber daya alam harus dikelola dengan prinsip berkelanjutan, bukan dieksploitasi tanpa kendali. Lingkungan yang rusak akan jadi bumerang — tidak hanya bagi alam, tapi juga masa depan ekonomi lokal.
PT Medco, sebagai pelaksana proyek, menyatakan bahwa pengeboran pertama (spaking) akan dilakukan pada awal Agustus. Delapan alat berat sudah berada di lokasi, dan sisanya menyusul dari Jakarta, Jambi, dan Duri. Di bulan yang sama, investor dari Medco pusat maupun Jepang juga akan hadir untuk memastikan kelanjutan tahap produksi.
Kita melihat dengan harapan — semoga ini bukan sekadar proyek jangka pendek yang singgah dan pergi, tapi menjadi pijakan panjang bagi transformasi energi Sumatera Barat. Geothermal bukan hanya soal listrik, tapi soal keberlanjutan, kemandirian energi, dan peluang kesejahteraan yang menyentuh rakyat di akar rumput.
Di Pasaman, dari tanah Bonjol yang historis, kita berharap: semoga dari perut bumi ini, lahir cahaya yang tak hanya menerangi rumah, tapi juga menerangi masa depan generasi berikutnya.
RI-Saudi Sepakati Investasi Energi Bersih hingga Kampung Haji, Total Komitmen Capai Rp437 Triliun
Jakarta – Indonesia dan Arab Saudi sudah menandatangani komitmen investasi strategis senilai US$ 27 miliar atau setara Rp437,8 triliun, mencakup sektor energi bersih, ekonomi digital, industri kesehatan, hingga pembangunan Kampung Haji di Makkah. Kesepakatan ini ditegaskan dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dalam lawatan kenegaraan terbaru.
Salah satu hasil utama kunjungan ini adalah kerja sama antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan perusahaan energi bersih milik Arab Saudi, ACWA Power, dengan nilai investasi sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp162 triliun. Investasi ini difokuskan untuk pengembangan proyek-proyek besar di bidang energi terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.
"Kerja sama ini merupakan lompatan besar dalam pengembangan energi bersih. Indonesia kini memiliki mitra kuat dari Timur Tengah untuk mempercepat transisi energi," ungkap CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, melalui unggahan di akun Instagram resminya, Senin (7/7).
Tak hanya investasi energi, kunjungan ini juga menghasilkan kesepakatan bersejarah lainnya, yaitu pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah. Inisiatif ini merupakan bentuk pelayanan jangka panjang bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia, sekaligus mempererat hubungan kultural dan spiritual antar kedua negara.
Pembentukan Supreme Coordination Council (Dewan Koordinasi Tertinggi) antara Indonesia dan Arab Saudi menjadi fondasi utama penguatan kerja sama bilateral. Dewan ini akan menjadi platform strategis untuk memantau pelaksanaan kemitraan jangka panjang lintas sektor, termasuk perdagangan, investasi, energi, dan teknologi.
Presiden Prabowo menyampaikan rasa puasnya atas hasil kunjungan ini. “Kita sepakat meningkatkan semua kerja sama lintas sektor. Saya sangat puas. Alhamdulillah, ini kunjungan yang produktif. Insya Allah akan ada peningkatan signifikan antara kita dan Saudi Arabia,” kata Prabowo.
Sebagai informasi, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah. Selama lima tahun terakhir, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 31,5 miliar atau sekitar Rp502,7 triliun.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama di sektor kesehatan, termasuk layanan kesehatan haji dan umrah, pengembangan industri farmasi, vaksin, serta penelitian dan teknologi kesehatan. Di sektor energi, kerja sama akan diperluas hingga pengembangan teknologi hidrogen, konservasi energi, dan pelatihan SDM.
Investasi strategis ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai hub energi bersih di Asia Tenggara, tetapi juga membuka lapangan kerja baru serta mempercepat hilirisasi industri dan penguasaan teknologi masa depan di dalam negeri. (Yus MM/BS*)
0 Komentar