Inilah Penyebab Kecelakaan Air India

Tragedi Air India: Kecelakaan Maut dan Dampaknya pada Ambisi Penerbangan India

INDIA, kiprahkita.com Pada bulan Juni 2025, dunia penerbangan kembali diguncang dengan berita tragis jatuhnya pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air India yang sedang terbang menuju London. Pesawat tersebut jatuh hanya beberapa saat setelah lepas landas dari Ahmedabad, India, dan menewaskan 241 dari 242 penumpang, serta sejumlah warga sipil di permukiman tempat jatuhnya pesawat.

Pesawat Air India Jatuh Juni 2025

Tragedi ini dinyatakan sebagai total loss, menghapus seluruh potensi penyelamatan dan menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat India. Menurut laporan yang diperoleh oleh Reuters dari tiga sumber terpercaya, laporan awal kecelakaan dijadwalkan akan dirilis pada hari Jumat (11 Juli 2025).

Namun, sumber juga mengingatkan bahwa waktu publikasi dapat berubah sewaktu-waktu, dan jumlah informasi yang akan dipublikasikan belum sepenuhnya pasti.

Fokus Investigasi: Sakelar Kontrol Bahan Bakar Diduga Penyebab Tragedi 

Investigasi awal mengungkapkan bahwa fokus utama penyelidikan berada pada sakelar kontrol bahan bakar mesin. Data dari perekam penerbangan dan suara (black box) menunjukkan adanya pergerakan mencurigakan pada sakelar tersebut sesaat sebelum pesawat kehilangan daya dorong dan jatuh. Pihak Boeing telah melakukan simulasi untuk mencoba merekonstruksi detik-detik terakhir penerbangan tersebut.

Publikasi Air Current menyebut bahwa sakelar bahan bakar ini berfungsi untuk mengontrol suplai energi ke kedua mesin pesawat. Namun hingga kini, belum jelas apakah penyebab kerusakan adalah tindakan manusia (baik tidak sengaja, tidak pantas, atau disengaja) atau kerusakan teknis. Kemungkinan ini masih terbuka dan menjadi bagian penting dari penyelidikan lanjutan.

Dampak Besar pada Air India dan Tata Group

Kecelakaan ini menjadi pukulan telak bagi Tata Group, konglomerat India yang mengambil alih Air India dari pemerintah pada tahun 2022. Sejak itu, Tata telah meluncurkan kampanye besar-besaran untuk memulihkan citra maskapai nasional ini, termasuk meremajakan armada dan meningkatkan pelayanan.

Tragedi ini tidak hanya merusak reputasi yang sedang dibangun, tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap sistem keselamatan penerbangan India, terutama di tengah ambisi besar pemerintah untuk menjadikan India sebagai pusat penerbangan global, seperti Dubai di Uni Emirat Arab. Penerbangan dianggap sebagai sektor strategis yang dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan konektivitas, dan memperkuat posisi India di arena ekonomi global.

Tantangan Ke Depan: Reputasi, Regulasi, dan Reformasi

Insiden ini menjadi alarm keras bagi pemerintah, regulator penerbangan, dan maskapai-maskapai di India. Jika laporan akhir nanti mengungkap adanya kelalaian, baik teknis maupun prosedural, maka akan diperlukan reformasi besar dalam manajemen keselamatan dan pelatihan kru. Tidak cukup hanya dengan pengadaan pesawat canggih; keselamatan penerbangan adalah soal sistem, budaya kerja, dan tanggung jawab kolektif.

India kini berada di persimpangan antara ambisi global dan tanggung jawab domestik. Rencana ekspansi industri penerbangan harus dibarengi dengan pengawasan ketat dan sistem mitigasi risiko yang terukur. Tragedi ini mengingatkan bahwa keselamatan penumpang tidak bisa ditawar, dan bahwa satu kesalahan bisa membatalkan kerja keras selama bertahun-tahun.

Penutup

Tragedi Air India pada Juni 2025 merupakan pukulan besar bagi dunia penerbangan dan rakyat India, serta menjadi momen refleksi penting di tengah ambisi besar menuju kemandirian dan kejayaan industri aviasi. Sambil menanti hasil resmi investigasi, publik berharap keadilan dan kebenaran ditegakkan, serta reformasi menyeluruh dilakukan demi menjamin keselamatan di langit India dan dunia.(Yus MM/BS*)

Posting Komentar

0 Komentar