Operasi Patuh 2025: Wujud Nyata Komitmen Menuju Lalu Lintas Aman dan Tertib

Operasi Patuh 2025: Wujud Nyata Komitmen Menuju Lalu Lintas Aman dan Tertib

JAKARTA, kiprahkita.com Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri kembali menggelar Operasi Patuh 2025, sebuah langkah strategis berskala nasional yang akan berlangsung mulai 14 hingga 27 Juli 2025. Operasi ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia dan menyasar berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Korlantas Polri

Mengusung semangat kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas), kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pasca pencanangan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang telah ditetapkan sejak 19 September. Kombes Pol Aries Syahbudin, Kabag Ops Korlantas Polri, menyampaikan bahwa Operasi Patuh 2025 bertujuan menciptakan situasi lalu lintas yang lebih tertib dan minim kecelakaan, melalui tiga pendekatan utama: preemtif, preventif, dan represif.

Beberapa pelanggaran yang menjadi sasaran utama operasi ini antara lain:

Melawan arus lalu lintas,

Tidak menggunakan helm bagi pengendara sepeda motor,

Berkendara sambil menggunakan handphone,

Mengemudi di bawah umur,

Tidak menggunakan sabuk pengaman (safety belt),

Kendaraan tanpa surat lengkap atau tidak layak jalan.

Ketegasan dalam penindakan tentu akan berjalan berdampingan dengan upaya edukasi kepada masyarakat. Pendekatan humanis tetap dikedepankan, namun pelanggaran berat yang membahayakan nyawa akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku.

Melalui operasi ini, Korlantas Polri ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga komitmen bersama seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk selalu membawa surat kendaraan seperti SIM dan STNK, memeriksa kondisi kendaraan sebelum berkendara, serta mematuhi setiap rambu dan aturan lalu lintas.

Operasi Patuh 2025 bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan di jalan harus menjadi budaya, bukan sekadar kewajiban. (Yus MM/BS*)

Posting Komentar

0 Komentar