Darurat Sampah di Sungai Andok, Panggilan untuk Aksi Bersama
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Krisis sampah bukan lagi sekadar isu lingkungan—ia telah menjadi ancaman nyata yang mengintai ketahanan kota, kesehatan masyarakat, hingga keberlangsungan hidup generasi mendatang. Hal ini kini dirasakan langsung oleh warga Padang Panjang, dengan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sungai Andok yang hampir mencapai kapasitas maksimum. Diperkirakan hanya dalam empat bulan ke depan, TPA tersebut akan penuh dan tidak bisa lagi menampung sampah baru.
![]() |
TPA Sungai Andok |
Fakta ini disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, dalam kunjungannya ke TPA Sungai Andok pada Sabtu, 12 Juli 2025. Dalam kesempatan tersebut, Wawako tidak hanya menyampaikan kekhawatiran, tetapi juga menyerukan pentingnya solusi bersama. “Ini situasi serius yang harus segera kita tangani bersama,” ujarnya dengan tegas.
Dengan rata-rata produksi sampah harian mencapai 50 ton, dan setiap warga menyumbang sekitar 0,8 kg sampah per hari, ancaman kolapsnya sistem pengelolaan sampah bukan hal yang mengada-ada. TPA Sungai Andok kini bukan hanya penuh secara fisik, tapi juga penuh dengan peringatan bahwa pola konsumsi, kebijakan, dan kesadaran publik harus segera diubah.
Pemerintah Kota melalui Dinas Perkim-LH sedang menjajaki opsi pembukaan TPA baru di kawasan Sawah Liek. Namun, langkah ini bukan solusi jangka panjang jika tidak dibarengi perubahan mendasar dalam cara masyarakat memperlakukan sampah. Oleh karena itu, Wawako Allex dengan lugas mendorong pendekatan zero waste dan circular economy sebagai strategi jangka panjang. Artinya, 80% dari sampah yang dihasilkan diharapkan tidak lagi berakhir di TPA, melainkan diolah kembali menjadi produk bernilai guna.
Namun, seperti yang juga ditekankan oleh Wawako, solusi teknologi dan kebijakan tidak akan berarti tanpa kesadaran dan partisipasi masyarakat. Mengurangi sampah bukan dimulai dari pabrik, tapi dari rumah tangga—dari kebiasaan memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, dan mulai memandang sampah sebagai sumber daya, bukan sekadar limbah.
Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah konkret yang akan diambil Pemko Padang Panjang. Ia menegaskan bahwa DPRD siap menjadi mitra kebijakan demi mencari jalan keluar dari masalah ini. Sebab, penanganan sampah bukanlah tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen kota.
![]() |
TPA Sungai Andok Penuh |
Kondisi TPA Sungai Andok hari ini adalah cermin dari kebiasaan dan sistem yang selama ini kita anggap biasa. Namun cermin itu kini mulai retak. Dan jika tidak segera ditangani, retakan itu bisa membesar menjadi krisis lingkungan yang lebih kompleks.
Kita tidak lagi memiliki kemewahan untuk menunda. Sudah saatnya seluruh warga Padang Panjang memulai langkah-langkah kecil namun konsisten untuk perubahan besar: mulai memilah sampah di rumah, mendukung pengelolaan bank sampah, mengurangi konsumsi plastik, serta turut aktif dalam program edukasi lingkungan.
Karena menjaga bumi tidak hanya tentang mencintai alam, tapi juga tentang melindungi ruang hidup kita bersama. (Kominfo PP)
0 Komentar