Kritik PPI Australia terhadap Kunjungan Komisi XI DPR RI

Kritik PPI Australia terhadap Kunjungan Komisi XI DPR RI

AUSTRALIA, kiprahkita.com Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia baru-baru ini mengeluarkan surat terbuka yang berisi kritik keras terhadap tindakan sejumlah anggota Komisi XI DPR RI dalam kunjungan kerja mereka ke Australia. Kritik tersebut berangkat dari kekecewaan para pelajar Indonesia di Australia yang merasa bahwa para wakil rakyat lebih mengutamakan kegiatan non-kerja, bahkan terkesan berorientasi pada kepentingan pribadi, ketimbang menjalankan tugas utama mereka sebagai representasi rakyat.

Sydney, Australia

Latar Belakang Kekecewaan

Kunjungan Komisi XI DPR RI ke Sydney, Australia, disebut sebagai kunjungan kerja. Namun, menurut PPI Australia, banyak hal yang dilakukan anggota dewan selama di Australia justru tidak mencerminkan kegiatan kerja. Publik mempertanyakan mengapa kunjungan berlangsung hingga akhir pekan, padahal aktivitas kantor di Australia biasanya berhenti pada Sabtu dan Minggu. Dengan demikian, kehadiran anggota dewan di hari-hari tersebut justru lebih tampak seperti perjalanan rekreasi ketimbang agenda resmi.

Lebih jauh lagi, keikutsertaan anggota DPR dalam ajang Sydney Marathon menambah kecurigaan bahwa agenda kunjungan telah disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Begitu pula dengan kunjungan wisata ke Blue Mountain dan Scenic World & Echo Point, yang dinilai jauh dari esensi efisiensi anggaran negara. PPI Australia menilai gaya hidup berlebihan yang ditunjukkan anggota dewan di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sulit merupakan bentuk ketidakpekaan terhadap penderitaan masyarakat.

Tuntutan PPI Australia

Dalam surat terbukanya, PPI Australia mengajukan sejumlah tuntutan. Pertama, mereka meminta delegasi Komisi XI DPR RI memberikan penjelasan secara terbuka dan transparan kepada rakyat mengenai tujuan, manfaat, serta anggaran dari kunjungan tersebut. Setiap anggota dewan juga diminta mempertanggungjawabkan keterlibatan mereka dalam kegiatan non-kerja yang dianggap mencoreng citra lembaga legislatif.

Kedua, PPI Australia mendesak agar para anggota dewan segera kembali ke Indonesia untuk menjawab aspirasi rakyat secara langsung. Hal ini dianggap penting agar DPR RI tidak semakin kehilangan legitimasi dan kepercayaan publik.

Sikap Tegas Pelajar Indonesia di Australia

Sikap tegas PPI Australia mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap praktik penyalahgunaan wewenang di kalangan pejabat publik. Sebagai organisasi yang menaungi sekitar 12.000 pelajar di 36 cabang dan ranting di seluruh Australia, PPI menegaskan bahwa wakil rakyat seharusnya berdiri bersama rakyat, bukan justru memperlihatkan gaya hidup eksklusif di luar negeri.

Lebih dari sekadar kritik, sikap ini merupakan bentuk partisipasi aktif diaspora Indonesia untuk menjaga martabat bangsa. Dengan menolak praktik yang tidak transparan dan tidak akuntabel, PPI Australia berupaya menegakkan nilai-nilai keadilan serta mengingatkan para pejabat agar tetap konsisten pada tanggung jawab moral mereka sebagai pelayan rakyat.


Surat Pernyataan PPI

Penutup

Kasus ini menjadi cerminan bagaimana masyarakat, termasuk pelajar Indonesia di luar negeri, semakin kritis terhadap perilaku pejabat publik. Surat terbuka PPI Australia bukan sekadar ekspresi kekecewaan, melainkan juga peringatan bahwa rakyat tidak tinggal diam melihat wakilnya bertindak sewenang-wenang.

DPR RI seharusnya menjadikan kritik ini sebagai bahan introspeksi, bukan sekadar bantahan formalitas. Transparansi, akuntabilitas, dan keberpihakan kepada rakyat adalah fondasi utama dari representasi politik yang sejati. Tanpa itu semua, wakil rakyat hanya akan kehilangan kepercayaan dari mereka yang diwakilinya. (Kompas.com)

Posting Komentar

0 Komentar