Santri Pesantren Kauman Ajak Gen Z ke Masjid Lewat Film Pendek “Deadline”
PADANG PANJANG, kiprahkita.com –Minggu, 14 September 2025 – Kreativitas santri Pesantren Kauman kembali bikin kagum. Kali ini mereka menggarap sebuah film pendek berjudul “Deadline” yang mengajak Gen Z untuk lebih dekat dan meramaikan masjid.
![]() |
Proses pembuatan film di Masjid Asasi |
Bertempat di Masjid Asasi Sigando Panjang Panjang, proses penggarapan film ini hanya memakan waktu satu minggu. Meski singkat, hasil karya para santri ini penuh pesan mendalam tentang pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan positif generasi muda.
Mudir Pesantren Kauman, Derliana, mengaku bangga dengan semangat santri yang terus berinovasi.
“Kami sangat berterima kasih dan bangga karena santri Pesantren Kauman terus berinovasi sekaligus berkarya melalui media film. Mudah-mudahan karya ini diminati oleh penonton terutama Gen Z,” ucapnya.
Senada dengan itu, Sutradara film, Syifa Dinara Syahirah atau akrab dipanggil Aira, juga menyampaikan apresiasi kepada pesantren yang telah mendukung pembuatan film.
![]() |
Dalam Masjid Asasi Sigando |
“Saya sebagai sutradara film Deadline mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pesantren yang telah mendukung pembuatan film ini. Semoga film ini dapat memberi motivasi kepada masyarakat, terkhusus Gen Z, untuk meramaikan masjid,” ungkap Aira.
![]() |
Dalam Masjid Asasi Sigando |
Ke depan, film pendek ini rencananya akan diikutsertakan dalam perlombaan tingkat nasional dengan mengusung tema “Generasi Cinta Masjid”.
Yuk Intip Bocoran Sinopsis "Deadline"
Sinopsis film :
Fathan seorang anak laki-laki yang dikenal keras kepala. Hidup di tengah lingkungan yang kental dengan adat Minang dan nilai agama, tak serta-merta membuatnya patuh. Setiap hari, ia dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk rajin ke surau, mengikuti ibadah, belajar silat, hingga tidur di sana sebagai bagian dari kewajiban seorang anak bujang.
Namun, kerasnya tuntutan orang tuanya tak mampu menaklukkan sikap keras kepala Fathan. Ia memilih kabur dari rumah setiap kali merasa lelah mendengar nasihat, terutama dari ibunya. Masjid kemudian menjadi tempat pelarian sekaligus persembunyiannya selama berhari-hari. Di sana, tanpa disangka, Fathan menemukan banyak hal baru yang perlahan mengubah pandangannya tentang hidup dan rutinitas yang selama ini selalu ia tolak. Wah pasti seru nih. (Ali)
Prestasi
Tahun lalu Film Pendek "Takjil Terakhir" Karya Santri Pesantren KAUMAN ini juga Raih Penghargaan di Festival Film Pendek Islami 2025. Film pendek karya santri Pesantren Kauman Muhammadiyah Paadng Panjang berjudul Takjil Terakhir itu berhasil meraih penghargaan kategori Best View & Engagement dalam ajang Festival Film Pendek Islami Nasional 2025. Prestasi ini menjadi kebanggan tersendiri bagi santri Pesantren Kauman Muhammadiyah, yang terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi santri di bidang perfilman.
Ajang bergengsi diselenggarakan oleh kampus STEMBI Bandung dan Digitect University tersebut diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, dan umum seluruh indonesia..
Film Takjil Terakhir itu disutradarai oleh santri kelas X, Cindy Azrisa Fitri ini mengangkat nilai-nilai keagamaan dan sosial sehingga penonton akan diajak kedalam ranah saling berbagi dan membantu satu sama lain. Masih dalam bimbingan guru yang sama Bapak Ali.
Bisa dibaca di sini:
https://www.kiprahkita.com/2025/05/karya-santri-pesantren-kauman-raih.html
0 Komentar