Sri Mulyani Terima Uang Pensiun Lewat Taspen
JAKARTA, kiprahkita.com –PT Taspen secara resmi menyalurkan manfaat Program Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Dalam unggahan di akun Instagram resmi @taspen, penyerahan manfaat tersebut dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Taspen, Rony Hanitiyo Aprianto, didampingi oleh Direktur Operasional Taspen, Tribuna Phitera Djaja, serta Plt. Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama.
![]() |
“Komitmen ini diwujudkan melalui penyaluran manfaat Program Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2024–2025, Ibu Sri Mulyani Indrawati,” tulis Taspen dalam unggahan tersebut.
Penyerahan manfaat ini disebut sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas dedikasi Sri Mulyani selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, khususnya dalam membangun fondasi keuangan negara yang kuat dan berkelanjutan.
“Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas dedikasi, integritas, serta kontribusi luar biasa Ibu Sri Mulyani Indrawati selama menjabat dalam membangun fondasi keuangan negara yang kuat dan berkelanjutan,” lanjut pernyataan Taspen.
Sri Mulyani dan Tanda Hening Purna Tugas: Taspen Salurkan Dana Pensiun Menteri Keuangan
Di sebuah ruang pertemuan yang sederhana namun sarat makna, sebuah simbol diserahkan: penyaluran manfaat pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) untuk Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2024–2025. Prosesi ini menandai akhir dari satu babak panjang pengabdian seorang tokoh yang selama hampir dua dekade menjadi figur sentral dalam fondasi ekonomi Indonesia.
Penyerahan simbolis dilakukan oleh Rony Hanitiyo Aprianto, Direktur Utama PT Taspen, yang turut didampingi Direktur Operasional, Tribuna Phitera Djaja, serta Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama. Melalui unggahan resminya, Taspen menyatakan bahwa momen ini adalah bagian dari komitmen lembaga tersebut dalam memberikan pelayanan yang adil, terhormat, dan berkelanjutan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat negara yang telah menuntaskan masa baktinya.
Namun, ini bukan sekadar penyerahan dana pensiun. Ini adalah bentuk penghormatan institusional terhadap seorang birokrat teknokrat—yang, suka tidak suka, telah mencatatkan jejak dalam perjalanan panjang ekonomi Indonesia modern.
“Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan atas dedikasi, integritas, serta kontribusi luar biasa Ibu Sri Mulyani Indrawati selama menjabat dalam membangun fondasi keuangan negara yang kuat dan berkelanjutan,” tulis Taspen dalam keterangannya.
Bagi banyak orang, Sri Mulyani bukan sosok asing. Ia dikenal sebagai figur yang berani memotong anggaran tak produktif, mengungkap mafia pajak, menata kembali postur APBN, dan tetap berdiri tegar di tengah badai politik maupun tekanan ekonomi global. Sebagai Menteri Keuangan yang pernah dua kali menjabat di dua era pemerintahan berbeda, pengabdiannya diukur bukan hanya dari angka fiskal, tetapi dari keberanian menjaga integritas kebijakan di saat banyak pejabat memilih jalan aman.
Kini, ketika masa jabatannya resmi berakhir, ia kembali menjadi “warga biasa”—dan Taspen hadir sebagai jembatan antara tugas negara dan ketenangan hari tua.
Taspen dan Peranannya
PT Taspen (Persero) selama ini memang menjadi tulang punggung layanan jaminan hari tua bagi ASN dan pejabat negara. Layanan pensiun dan THT bukan sekadar transfer uang, tapi menjadi simbol bahwa negara tidak melupakan mereka yang telah menyumbangkan waktu, tenaga, dan komitmen pada roda pemerintahan.
Dengan proses digitalisasi dan pendekatan pelayanan proaktif, Taspen terus berusaha meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan pensiunnya. Dan bagi tokoh sekelas Sri Mulyani, tentu saja, sistem itu harus bekerja sempurna—sebagai contoh keandalan negara dalam menghormati purnabakti pejabatnya.
Pensiun Bukan Akhir
Bagi Sri Mulyani, masa pensiun mungkin bukan akhir dari pengaruhnya. Banyak yang memprediksi ia masih akan diundang menjadi penasihat keuangan, pembicara di forum internasional, atau bahkan kembali ke lembaga global tempat ia pernah berkarya—seperti Bank Dunia.
Namun untuk saat ini, momen penyerahan manfaat pensiun itu terasa cukup hening. Tidak ada panggung besar, tidak pula selebrasi mewah. Hanya simbol, doa, dan satu pengakuan sederhana: “Terima kasih atas pengabdianmu.”
0 Komentar