Tim Subdit PM dan FDF Kemenag, Kunjungi Dua Ponpes Pasaman Barat
PASAMAN BARAT, kiprahkita.com –Kasubtim (Ketua Sub Tim) Kurikulum pada Subdit PM dan PDF Subdit Pendidikan Madrasah dan PDF Kementerian Agama RI, Biltiser Bachtiar, Selasa (7/10) mengunjungi dua Pondok Pesantren (Ponpes) di Pasaman Barat.
![]() |
Dua Ponpes dikunjungi Tim Kurikulum PM dan PDF (Pendidikan Madrasah Mu'adalah dan Pendidikan Diniyah Formal) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI itu adalah Ponpes Al-Muttaqin di Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, dan Ponpes Darul Hadits di Air Rau, Kecamatan Kinali.
Subdirektorat ini, ulas Sufrinas, menangani penyelenggaraan pendidikan formal berbasis pesantren, seperti Satuan Pendidikan Muadalah Salafiyah (SPM Salafiyah) dan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Fungsi Subdit PM dan PDF di lingkungan Ditjen Pendis. Kasubtim Kurikulum pada Subdit PM dan PDF, Bittoser Backtiar, akui,
Pendidikan Muadalah (PM), Mengatur dan membina Satuan Pendidikan Madrasah bersifat Muadalah atau Salafiyah (SPM Salafiyah), yaitu pendidikan formal berbasis pesantren yang mengutamakan studi kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur.
Pendidikan Diniyah Formal (PDF): Mengatur dan membina lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan di dalam pesantren secara terstruktur, berjenjang, dan berada pada jalur pendidikan formal.
Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Perbedaan singkat PM dan PDF
Pendidikan Muadalah (PM): Pendidikan formal yang diselenggarakan dengan basis kitab kuning. Pendidikan Diniyah Formal (PDF): Pendidikan keagamaan yang terstruktur dan berjenjang di jalur formal dalam lingkungan pesantren.
Selama berada di Pasaman Barat, rombongan dari Kementerian Agama pusat bersama Tim dari Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, didampingi Kepala Kantor, diwakili Kasi Pakis, Sufrinas.
Di sela visitasi Kasubtim, Biltiser Bachtiar, jelaskan setiap Ponpes harus memahami terlebih dahulu ciri khas masing-masing, yaitu jenis Ponpes SPM (Satuan Pendidikan Muadalah), PDF (Pendidikan Diniyah Formal) PPS (Pondok Pesantren Salafiyah), bahkan juga ada Ponpes dengan metode Muallimin.
Terkait dengan dua Ponpes di Pasbar yang masih menunggu NPSN-nya seperti: Nurul Yaqin Syekh Burhanuddin Al Ma'arif dan Darul Azhar yang sempat ditanyakan oleh Kasi Pakis, tim tsb menjelaskan bahwa hal tersebut lebih terkait dengan persoalan EMIS, sedangkan EMIS secara onasional masih dalam keadaan maintenance. moga aplikasi EMIS cepat beroperasi normal sehingga NPSN dapat terbit dengan segera. Visitasi berakhir pukul 13.00 Wib. (gmz)
0 Komentar