Majelis Taklim, Lembaga Pendidikan Nonformal yang Diakui
PASAMAN BARAT, kiprahkita.com –Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Rali Tasman, mengakui, keberadaan majelis taklim di tengah masyarakat, bukan sebatas organisasi atau wadah perkumpulan kaum ibu beragama Islam, seperti di Pasaman Barat.
Majelis taklim adalah lembaga pendidikan non formal yang diakui eksis dan berkembang di tengah masyarakat. Selain memiliki agenda rutin, majelis taklim juga memiliki ciri khas dengan kurikulum pembelajaran yang memadai.
Penjelasan ini diakui, Rali Tasman, melalui kata sambutan ketika membuka pembinaan kelompok kerja (Pokja) majelis taklim se Pasaman Barat di aula kampus STAI Yaptip setempat, Simpang Empat, Selasa (18/11) pagi.
Lembaga pendidikan Islam khusus kaum ibu ini, ulas Rali Tasman, sudah ada pada masa Rasulullah SAW, seperti saat melakukan dakwah pertamanya di rumah Arqom bin Al-Arqom. Penyelengaraan kegiatan majelis taklim, tidak terlepas dari peran pemerintah.
Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Pada Pasal 23 secara khusus berkaitan dengan majelis taklim taklim. Wadah ini menjadi pembentukan jiwa dan kepribadian keagamaan yang berperan penyeimbang dalam segala gerak aktivitas kehidupan umat Islam.
Pada kenyataannya, ulas Rali Tasman, majelis taklim terbuka untuk siapa saja, dan bukan hanya untuk orangtua kaum ibu, tetapi juga masyarakat umum, termasuk kaum muda yang ingin menimba ilmu melalui jalur pendidikan nonformal ini.
Majelis Taklim diharapkan bisa berkontribusi sebagai sarana dalam meraih cita-cita Islam untuk mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam menuju Khairo Ummah (umat terbaik).
Ketua pelaksana, yang juga Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Asriwan, jelaskan, selain melaksanakan program kerja organisasi melalui Seksi Bimas Islam. Pembinaan Pokja majelis taklim se tingkat kabupaten ini, juga sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap pengurus majelis taklim di daerah ini.
Selain itu, jelas Kasi Bimas Islam itu, momen ini juga sebagai ajang silaturahmi, saling berbagi berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman antar sesama. Begitu juga antar majelis taklim se Pasaman Barat.
Melalui kesempatan yang mulia ini, Asriwan, ajak setiap peserta mengikuti pembinaan ini dari awal hingga akhir. Jika ada di antara peserta ingin bertanya atau berdiskusi, silahkan ajukan, apakah kepada pemateri atau panitia pelaksana. (gmz)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar