Perkembangan fisik di lingkungan Muhammadiyah Pabasko 2015-2022 sangat pesat. Pengayaannya tentu sangat diperlukan dalam lima tahun ke depan.
PADANG PANJANG, kiprahkita.com -- Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Padang Panjang Batipuh X Koto (Pabasko) Periode 2015-2022 Buya H. Amiruddin melaporkan, pekembangan amal usaha persyarikatan dalam tujuh tahun belakangan sangat pesat.
Untuk itu, dia berharap bisa terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
"Dengan dukungan segenap pimpinan dan jajaran, amal usaha Muhammadiyah sudah berkembang, khususnya di sektor fisik. Kini ada masjid yang sangat representatif. Di bawahnya ada bangunan pertokoan dan hotel. Tinggal lagi bagaimana kita bisa mengelola dengan baik," ujar Amiruddin.
Demikian disampaikannya, Ahad (21/5), pada rapat pleno serah terima jabatan pimpinan PDM Pabasko dari periode 2015-2022 yang diketuai H. Amiruddin kepada pimpinan periode 2022-2027 yang diketuai Dr. H. Zulkarnaini, M.Ag.
Rapat itu dipimpin Sekretaris PDM Periode 2015-2022 Indra Madi, MA. yang didampingi Wakil Ketua H. Julpiadi Hutabarat, MA., dan Bendahara Drs. H. Sugiarto, diikuti jajaran PDM periode tersebut, dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Periode 2015-2022 dan 2022-2027 Rusmaida Nasution.
Sedangkan unsur PDM Periode 2022-2027 dihadiri Sekretaris Drs. H. Yandri Naga, dan Bendahara H. Ali Usman Syu'ib, SE; para Wakil Ketua Musriadi Musanif, S.Th.I, Muhammad Syafran, M.Sc., dr. H. Mawardi, MKM., Suharman, MA, Zukifli, M.Pd., Defrial Anwar, MA., dan Suheri, MA.
Selain berhasil mendirikan Masjid Taqwa Muhammadiyah bersama Kawasan Bisnis Muhammadiyah di Jl. KH. Ahmad Dahlan Kota Padang Panjang, pada periode itu juga sudah berdiri Masjid Almuttaqin Muhammadiyah di Kampung Manggis, Asrama Putri Pesantren Kauman, Balai Latihan Kerja, Asrama Putra Pesantren Kauman, dan beberapa bangunan megah madrasah dan sekolah Muhammadiyah di Batipuh dan Batipuh Selatan.
Amiruddin menegaskan, kendati sudah tidak lagi menjadi pimpinan, namun dia menyebut akan terus memberi kontribusi untuk kemajuan Muhammadiyah. Dia juga mengajak hal serupa kepada seluruh jajaran pimpinan periode 2015-2022.
Pihaknya menitipkan harapan kepada pimpinan yang baru, selain terus mengembangkan amal usaha yang sudah ada, perlu juga menambah amal usaha baru, misalnya rumah sakit yang telah lama jadi harapan warga Muhammadiyah dan masyarakat di daerah Pabasko.
"Carilah harta yang banyak di luar Muhammadiyah, lalu manfaatkan untuk membesarkan Muhammadiyah. Sempurnakanlah apa yang sudah dilakukan pada periode sebelumnya, termasuk mendirikan rumah sakit itu," sebutnya.
Sementara itu, Buya Zulkarnaini dalam pidatonya menjelang menerima penyerahan jabatan itu mengatakan, Persyarikatan Muhammadiyah itu ibarat shalat jamaah, pimpinannya adalah imam sedangkan yang dipimpin adalah makmum.
"Imam bisa saja salah dan ada rentang waktunya. Tidak selamanya jadi imam, hanya sampai salam penutup shalat berjamaah. Makmum ikut bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan shalat berjamaah, termasuk menegur dan menggantikan imam yang salah dan keliru," jelasnya.
Menurut buya, semua makmum bertanggung jawab menjaga imam sampai salam alias akhir masa jabatan. Kalau sudah salam, aturan imam tak lagi mengikat makmum, termasuk dalam urusan zikir, tahlil dan doa. Menjadi makmum tidak sekadar mengikuti dan menonton.
Buya juga berharap kerjasama dari semua jajaran, terutama dalam hal penguasaan lapangan tugas, kerjasama semua jajaran sangat dibutuhkan.
Selain laksana imam shalat jamaah, di Muhammadiyah kepemimpinannya juga diumpamakan lokomotif yang bisa saja di depan menarik, dan bisa juga mendorong dari belakang.
"Pokoknya organisasi jalan, yang penting gerbong jalan. Posisi lokomotif yang di depan dan terkadang di belakang, bukanlah masalah," tuturnya.(musriadi musanif)
0 Komentar