![]() |
Fauziah Fauzan bersama Ketua PP Aisyiyah dan rombongan di Diniyyah Puteri.(kominfo pp) |
PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Perguruan Diniyyah Puteri adalah satu-satunya lembaga pendidikan khusus untuk anak perempuan. Institusi pendidikannya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Lembaga pendidikan ini berdiri pada 1 November 1923, oleh seorang srikandi bangsa bernama Rahmah El-Yunusiyyah. "Kami berdoa untuk kemajuan Diniyyah Puteri," ujar Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr. Salmah Obniyah, Sabtu (8/7) malam, saat berkunjung ke lembaga pendidikan yang telah menghiasi dinamika perkembangan Kota Padang Panjang itu.
Salmah menyebut, pihaknya memberi apresiasi aras usaha yang dilakukan Diniyyah Puteri, daam rangka mengembangkan dan memajukan pendidikan khusus anak perempuan itu.
"Semoga ke depannya Diniyyah Puteri terus melahirkan para pemimpin-pemimpin bangsa yang berkualitas, yang unggul, yang mampu mengubah dunia, yang mampu mencerahkan peradaban kehidupan bangsa,” ucapnya, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang.
Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih aras kunjungan rombongan PP Aisyiyah ke lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu.
Selain berdiskusi dan bertukar pikiran, Fauziah juga mengekspos perkembangan Diniyyah Puteri, sejak berdiri hingga saat ini.
SATU ABAD
Pada 1 November 2023 nanti, Perguruan Diniyyah Puteri genap berusia satu abad. Ini adalah buah dari perjuangan penuh kesungguhan dan keyakinan akan mendapat pertolongan Allah.
Diniyyah Puteri sudah membuktikannya. Eksis jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahir dan semakin kokoh hingga saat ini. Sudah ribuan muslimah yang berhasil dididik di sini. Beberapa di antaranya menjadi tokoh penting di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Tantangan zaman yang dilalui tentu berbeda, antara masa penjajahan Belanda dan Jepang, begitu pula dengan zaman merebut kemerdekaan, era proklamasi, masa mempertahankan kemerdekaan, orde lama, orde baru, era reformasi, dan zaman milenial saat ini.
Pada masa kepemimpinan Fauziah Fauzan El-Muhammady sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini, tantangan globalisasi dan digitalisasi informasi terlihat semakin berat, sementara para santrinya yang merupakan generasi muda milenial semakin dinamis.
Dalam kondisi itulah, Perguruan Diniyyah Puteri didesain semakin rupa oleh Fauziah bersama timnya, terutama untuk urusan peningkatan kiprah internasional, peningkatan kualitas pendidikan, mempermantap sistem, dan memperluas jaringan kerja.
Untuk memasuki usia satu abad nanti, sejak beberapa tahun lalu Diniyyah Puteri terlihat sudah mempersiapkan diri, salah satunya yang paling fenomenal adalah penerapan Kurikulum QUBA, mencakup Quran Sunnah, Brain, dan Attitude.
Rupanya setelah berjalan beberapa tahun dan mencermati arah pergerakan zaman, Kurikulum QUBA itu saja tidaklah cukup. Lalu, pada 2020 lalu dilakukan upgrade sehingga menjadi Quran Sunnah, Qalbu, Brain, dan Attitude. Ada qalbu (hati) yang menjadi penentu bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini. Kerja otak dan sikap sepenuhnya diatur oleh qalbu yang terdiri dari jantung dan hati.
Perguruan Diniyyah Puteri tidak terlihat lelah dan tua karena dimakan usia. Tidak banyak memang, lembaga pendidikan yang mampu melewati beragam zaman. Tapi Diniyyah Puteri yang didirikan Rahmah El-Yunusiyyah ketika masih berusia belia sanggup menghadapinya.
Sempat redup beberapa tahun, tapi sejak 2003, ketika yayasan mempercayakan kepemimpinan kepada Fauziah Fauzan, sayapnya kembali dikepakkan. Kini, gemanya terdengar jelas sampai ke negara-negara maju. Filosofis Diniyyah Puteri pun semakin populer dengan ‘Dari Diniyyah Puteri Menaklukkan Dunia, Meraih Surga.’
"Diniyyah Puteri siap mengikuti arah perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan informasi. Kita berharap, setelah melewati usia satu abad, Diniyyah Puteri akan punya Universitas Rahmah El-Yunusiyyah yang mampu menyiapkan muslimah tangguh di era 5.0, terutama sebagai tenaga pendidik, perawat, fashionable, dan hal-hal lain yang terkait erat dengan kehidupan umat manusia," ujar Fauziah dalam suatu wawancara beberapa waktu lalu.
Saat ini, Diniyyah Puteri sudah memiliki PAUD, TK, dan Madrasah Ibtidaiyah. Juga ada Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang banyak memproduk hafidzah. Ada SMP. Ada juga perguruan tinggi. Semua kegiatan dan pembinaan di lembaga-lembaga pendidikan formal itu, didukung oleh sejumlah divisi otonom yang memungkinkan para santri memiliki banyak keahlian.
Semua unsur dalam sistem besar Perguruan Diniyyah Puteri optimis, cita-cita besar setelah berusia di atas satu abad nanti akan dapat diraih. Semoga.(musriadi musanif)
0 Komentar