JAKARTA, kiprahkita.com - Gempa kuat mengguncang Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (3/9) pukul 21.43 WIB. Kawasan ini, beberapa tahun lalu pernah diguncang gempa yang memicu terjadinya tsunami dan likuifaksi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono menjelaskan, gempa kali ini tidak berpotensi tsunami, tetapi guncangannya terasa cukup kuat, khususnya di Donggala dan Palu.
"Gempa ini dirasakan di onggala dengan skala intensitas V-VI MMI, yakni getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar rumah. Sedangan di Palu dirasakan dengan skala intensitas IV MMI, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," jelasnya.
Sedangkan di Poso, Sigi, dan Tolitoli, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI. Maksudnya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Lalu, di Pohuwatu, Kabupaten Gorontalo, dan Samarinda, gempa terasa dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Gempa ini juga dirasakan di Kota Gorontalo, dan Kutai Timur.
Daryono menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1. Episenter terletak pada koordinat 0,02 derjat LU ; 119,77 derjat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 km barat laut Donggala, pada kedalaman 20 km.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
BMKG juga menyarankan, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa, yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.(mus)
0 Komentar