PADANGKIPRAHKITA.com - Silek merupakan salah satu warisan jati diri dan budaya dari nenek moyang orang Minangkabau, yang telah tercatat sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco. Menjadi usaha teramat penting dan mulia untuk selalu melestarikannya.
"Wajib bagi kita untuk menjaga dan melestarikan silek, sebagai salah satu identitas diri yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita," ucap Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah.
Gubernur mengatakan hal itu, saat memberikan sambutan pada acara Malewakan Gala Enam Pandeka Perguruan Silat Karang Indah Korong Kabun, di Aula Asrama Haji Padang Pariaman, Ahad (8/10), sebagaimana dirilis @Humas.Sumbar yang dikutip dan diakses Selasa (10/10) pagi.
Menurutnya, kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga muncul ungkapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Silek sendiri, ujarnya, merupakan salah satu perwujudan dari kearifan lokal yang mengandung banyak makna dan pengajaran. Fungsi silek adalah untuk pertahanan diri dan pertahanan wilayah. Selain itu, silek juga sarana pendidikan dalam pembentukan karakter masyarakat.
"Gerakan silek diciptakan nenek moyang kita dengan sarat nilai, kearifan, jati diri, dan mengambil gerakan-gerakan dari alam dan kehidupan," terangnya.(adpsb; ed. mus)
0 Komentar