PADANG, kiprahkita.com - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, melalui Majelis Lingkungan Hidup (MLH), menggelar aksi penanaman mangrove di Kelurahan Bungo Pasang, Kota Padang.
Kegiatan itu dilaksanakan, Sabtu (21/10), bekerjasama dengan berbagai institusi, di antaranya UM Sumatera Barat, Institute Hijau Indonesia, Komunitas World Clean Up Day, Universitas Tamansiswa Padang, Universitas Adzkia, Kampung Tematik Eco Enzyme Andalas, Bank Sampah Lidah Mertua, Karang Taruna Sumbar, komunitas peduli lingkungan lainnya.
Wakil Ketua PWM Sumbar H. Marhadi Efendi dan Ketua MLH Syaifuddin Islami menjelaskan, ada 600 bibit mangrove yang ditanam pada kegiatan itu, dan dipandang sebagai langkah penting dalam memulihkan ekosistem pesisir.
"Penanaman mangrove merupakan upaya kunci dalam melindungi lingkungan, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Habitat pesisir ini melindungi garis pantai dari erosi, memberikan tempat berlindung bagi beragam flora dan fauna, serta berperan dalam menjaga kualitas air laut," ujarnya.
Selain itu, imbuh Marhadi, penanaman mangrove juga membantu menyerap karbondioksida dari atmosfer, dan ini menjadi kontribusi penting dalam upaya global melawan perubahan iklim.
Menurutnya, kegiatan ini bagian dari strategi komprehensif MLH PWM Sumbar, dalam menjaga lingkungan, dalam bentuk penanaman mangrove, pengelolaan dan pembersihan sampah, seminar nasional tentang pelestarian mangrove, dan program edukasi lingkungan untuk sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah.
"Muhammadiyah memiliki stok bibit mangrove yang berharga. Stok ini bukan hanya digunakan untuk acara penanaman mangrove di Kelurahan Bungo Pasang, tetapi juga sebagai cadangan berharga yang akan ditanam di lokasi lain di masa mendatang," katanya.
Salah seorang pakar dan praktisi kelautan Dr. Eni Kamal, menurut Marhadi, dengan kerelaan hati, telah menyumbangkan bibit mangrove ini, sebagai investasi bagi masa depan lingkungan Sumatera Barat.
Keberadaan stok bibit ini, ujarnya, mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir di wilayah ini. Bibit-bibit ini akan digunakan, dalam upaya perluasan penanaman mangrove ke lokasi-lokasi lain di masa depan, sekaligus memastikan, upaya pelestarian tidak hanya berhenti pada satu proyek.
Syaifuddin menambahkan, pihaknya bertekad untuk mewujudkan hutan mangrove percontohan, sebagai salah satu model bagi upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan yang lebih besar.
"Hutan mangrove percontohan ini akan berperan sebagai pusat inovasi dan penelitian, dalam kerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat," ujarnya.(mus)
0 Komentar