BENGKULU, kiprahkita.com - Provinsi Bengkulu berada di sisi barat Sumatera, menghadap Samudera Indonesia. Kondisi cuacanya adalah tropis dan tercatat sebagai daerah rawan bencana.
"Bengkulu merupakan daerah yang memiliki ragam cuaca tropis yang khas, seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO), Angin Monsoon Asia dan Australia, serta Madden Julian Oscillation (MJO)," kata Plt. Kepala Puslitbang BMKG Rahmat Triyono.
Rahmat mengatakan hal itu, saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional Peran Akademisi dan Kebijakan dalam Adaptasi dan Mitigasi Bencana di Bengkulu dan Sekitarnya, beberapa waktu lalu, di Bengkulu.
Seminar tersebut terselenggara atas kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Puslitbang BMKG) bersama dengan Universitas Bengkulu (Unib).
Dengan ragam cuaca tropis yang khas itu, sebutnya, mengakibatkan Bengkulu menjadi salah satu daerah yang memiliki kerentanan tinggi, akan adanya bencana oleh fenomena tersebut.
Untuk itu, ujarnya, seminar diharap menghasilkan rekomendasi, yang dapat digunakan para akademisi dan pengambil kebijakan, untuk menyusun strategi dalam meningkatkan kemampuan di bidang adaptasi dan mitigasi bencana, khususnya di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.
Mengutip informasi yang dirilis BMKG.go.id, diakses pada Rabu (18/10) pagi, diketahui, seminar membuahkan beberapa rekomendasi, di antaranya dibutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, untuk upaya mitigasi dan adaptasi bencana, dengan mengoptimalkan semua potensi kelembagaan dan masyarakat, baik SDM, ilmu pengetahuan, infrastruktur, dan anggaran, untuk menjadi potensi bersama dalam rangka pengurangan risiko bencana.
Kemudian, produk mitigasi yang dihasilkan, harus bisa disosialisasikan dengan baik, oleh para akademisi ke seluruh pemangku kepentingan, sebagai langkah mitigasi dan adaptasi menghadapi bencana.
Rektor Universitas Bengkulu Retno Agustina Ekaputri menyebut, kerjasama dengan BMKG dilakukan dalam rangka meningkatkan riset dan publikasi dosen atau mahasiswa, penerimaan mahasiswa magang, serta kerjasama dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Dengan adanya Kerjasama Universitas Bengkulu dengan BMKG, kita akan melakukan diskusi terksit hasil-hasil kajian yang terkait dengan kebencanaan terutama di Provinsi Bengkulu serta tingkat nasional atau internasional", ujarnya.(*/mus)
0 Komentar