DOLOK PANRIBUAN, kiprahkita.com - Warga Dusun Marihat Tongah, Nagari Marihat Raja, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun, dihebohkan temuan seekor harimau yang terperangkap jerat. Perangkap itu biasanya digunakan untuk menjerat babi.
Salah seorang warga bernama Diman Sidabolak, Selasa (25/10) menjelaskan, jerat itu memang dipasang untuk memerangkap babi, karena kerap menggangu tanaman warga.
"Sekitar pukul 12.00 WIB, Senin (23/10), saya dikagetkan dengan auman harimau. Saya memasang jera itu pada Minggu (22/10) untuk memerangkap babi, karena kerap mengganggu tanaman," jelasnya.
Marihot menyebut, karena sudah memastikan auman harimau itu bersumber dari jerat yang dia pasang, dia pun merasa takut. Apalagi, yang ada dalam perangkapnya itu adalah seekor harimau dewasa jantan.
Merasa takut, Diman melaporkan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas Aiptu RP Sidabalok. Selanjutnya diteruskan kepada Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Dolok Panribuan.
Mendapat laporan warga dan Bhabinkamtibmas, Uspika Dolok Panribuan menghubungi pihak BBKSDA Sub Pematangsiantar. Usai berkoordinasi, sekitar pukul 16.00 Wib, pihak BBKSDA dengan 4 personil didampingi gamot/kepala dusun dan warga turun ke lokasi keberadaan harimau yang terjerat warga.
Setelah mencermati kondisi di lokasi, BKSDA memutuskan evakuasi dilaksanakan keesokan harinya, Senin (23/10).
Proses evakuasi berlangsung sejak sekitar pukul 11.00 WIB oleh Tim BBKSDA yang dipimpin Alfianto Siregar, bersama tim kesehatan hewan drh. Anhar, Aliansi Pemerhati Satwa, tim Konservasi Harimau Barumun.
Sekitar pukul 14.30 WIB rim behasil berhasil mendekati lokasi dan menembak harimau dengan bius. Pada pukul 15.15 WIB, harimau berhasil dievakuasi dari dibantu oleh warga, selanjutnya dilakukan perawatan dan infutasi oleh Team Dokter.
Harimau tersebut selanjutnya dibawa ke Balai Konservasi Harimau Barumun di Tapanuli Selatan. Proses Evakuasi berjalan lancar dan kondusif.
Menurut Camat Dolok Panribuan Nopen G. Sijabat, harimau yang terjerat itu adalah jenis Harimau Sumatera berwarna coklat belang, berjenis kelamin jantan berumur sekitar 4-5 tahun dengan berat kurang lebih 80 Kg dan terjerat pada bagian kaki depan sebelah kanan.
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menghimbau kepada warga, agar selalu waspada saat melakukan aktifitas di perladangan, apalagi perladangan itu berdampingan dengan hutan.
“Tetap waspada, saat berkatifitas di perladangan, apalagi yang ladangnya dekat dengan hutan. Jadi tetap waspada,” kata bupati, dikutip dari pemberitaan Dinas Kominfo Simalungun.
Bupati juga mengapresiasi tindakan warga, yang tidak mengambil keputusan sendiri dalam melakukan evakuasi terhadap hewan tersebut, akan tetapi melaporkan terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang.(kominfo sml; ed. mus)
0 Komentar