RAMBATAN, kiprahkita.com - Kabupaten Tanah Datar segera memiliki icon baru, setelah Istano Basa Pagaruyung, yaitu Masjid Jamik Minangkabau. Ini akan menjadi simbol kejayaan hubungan indah adat dan agama di Minangkabau.
Dalam perencanaannya, desain masjid itu seperti topi raja. Targetnya menjadi Indonesian Islamic Center dan menjadi destinasi wisata religi.
Peletakan batu pertama dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, Jumat (8/12) pekan lalu, sebagaimana diberitakan Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar, diakses dan dikutip pada Selasa (12/12) sore.
Masjid yang diinisiasi Yayasan Spirit of Ummah (GSoU) Jakarta di Bukik Siangok, Kecamatan Rambatan, dan akan menghabiskan dana ratusan miliar rupiah sampai selesai.
"Masjid ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga mampu menjadi destinasi wisata unggulan, yang menggabungkan keindahan arsitektur tradisional dengan nilai keislaman," ujar Mas Menteri, sapaan Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurutnya, pembangunan Masjid Jami' Minangkabau Indonesian Tourism Centre itu, diharapkan mampu menjadi magnet bagi wisawatan lokal dan mancanegara, serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah, dan memperkuat identitas budaya dan Islam.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, pada kesempatan itu mengatakan, Masjid Jamik Minangkabau ini di design dengan model topi raja, yang melambangkan adat dan agama sejalan. Apalagi Tanah Datar, tuturnya, sebagai tempat dicetuskannya falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), sehingga lebih iconic dengan design tersebut.
"Masjid ini nantinya akan menyediakan fasilitas tambahan seperti pusat informasi, area pameran seni Islam, ruang edukasi mengenai sejarah Islam, dan beberapa toko untuk ekonomi kreatif. Masjid Jami' Minangkabau memiliki visi lebih dari sekedar tempat ibadah, melainkan juga projek yang akan dikembangkan dengan dua fokus utama, yakni destinasi wisata dan ekonomi keumatan yang bersifat syariah," tuturnya.(prokopim tnd; ed. mus)
0 Komentar