SIMPANG AMPEK, kiprahkita.com - Kecelakaan lalulintas di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), sepanjang tahun 2023 memakan korban cukup banyak.
Berdasarkan data yang dirilis Polres setempat, tercatat korban meninggal dunia sebanyak 50 orang, luka berat 60 orang, dan luka ringan 424 orang.
“Ada kenaikan 45 kasus dibandingkan tahun 2022 lalu,” kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Ampek, sebagaimana dirilis Humas Polres Pasbar, diakses dan dikutip pada Rabu (3/1/2024).
Kapolres menyebut, penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas pada 2023 sebanyak 455 kasus. Pada 2022 hanya 340 kasus.
Menurutnya, jumlah pelanggaran mengalami kenaikan dari 1.786 pada 2022 naik menjadi 1.862 pada 2023. Sedangkan jumlah denda juga naik dari Rp133.950.000 pada 2022 naik menjadi Rp139.650.000,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Pasbar Iptu M. Irsyad Fathur Rahman mengatakan, penyebab kenaikan kecelakaan lalu lintas itu, karena adanya perubahan dari tahun sebelumnya yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena Covid-19.
“Tahun 2023 merupakan tahun dimana sudah dilepasnya pandemi Covid-19, sehingga masyarakat sudah beraktivitas kembali keluar rumah,” katanya.
Irsyad menyebut, karena kurang kehati-hatian dari pengendara, kurang mengecek fisik kendaraan dan bertambahnya masyarakat usia produktif, menyebabkan kecelakaan lalu lintas meningkat.Namun empat bulan terakhir, imbuhnya, angka kecelakaan berhasil ditekan.
"Kita sudah tekan angka kecelakaan dengan cara sosialisasi, penyuluhan maupun penindakan pelanggaran lalu lintas. Jika pengendara sudah tertib dalam berkendara maka kecelakaan dapat diminimalisir bahkan dicegah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sebagaimana diberitakan humas.polri.go.id, jenis kendaraan yang banyak terlibat kecelakaan lalu lintas adalah kendaraan roda dua sebanyak 529 unit, disusul roda empat 54 dan roda enam 54 kendaraan.
Kemudian usia korban kecelakaan 0-9 sebanyak 37 orang, 10-15 sebanyak 69 orang, 16-30 sebanyak 190, 31-40 sebanyak 92 orang dan 41 ke atas sebanyak 157 orang.
“Kebanyakan adalah pelajar atau usia muda sehingga sosialisasi terus kita tingkatkan terkait aturan berlalu lintas. Kami minta dukungan semua pihak agar angka kecelakaan dapat kita tekan,” harapnya. (*/mus)
0 Komentar