PASAMAN, kiprahkita.com - Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi Ansharullah menyebut, lebih dari 50 persen tokoh pendiri bangsa ini berasal dari Minangkabau. Pendidikan menjadi keunggulan daerah ini.
Gubernur mengatakan hal itu, Kamis (4/1/2024), saat memotivasi pelajar SMA-SMK di Kabupaten Pasaman, sebagaimana dikutip dari pemberitaan @Humas.Sumbar yang diakses pada Sabtu (6/1) pagi.
Sejumlah SMA dikunjungi gubernur saat melakukan kunjungan kerja ke kabupaten paling ujung bagian utara Sumbar, di antaranya SMA Negeri 1 Bonjol, SMK Negeri 1 Lubuksikaping, SMAN 1 Padang Gelugur, dan SMAN 1 Mapattunggul.
Pada setiap pertemuan dengan siswa dan keluarga besar sekolah yang dikunjungi, Gubernur menegaskan pentingnya usaha bersama untuk memajukan pendidikan di Pasaman, sebagai tonggak utama dalam memacu pembangunan.
"Sumbar dikenal melahirkan banyak tokoh bangsa. Bahkan, 50 persen lebih dari pendiri bangsa berasal dari Sumbar. Ananda sekalian adalah harapan untuk melanjutkan tradisi Sumbar sebagai daerah pencetak tokoh bangsa itu," ujarnya.
Ananda sekalian, imbuh gubernur, harus mempertegas fakta, bahwa Sumbar adalah daerah yang signifikan dalam menentukan arah bangsa.
Di Lubuksikaping, gubernur menegaskan, SMK merupakan lembaga pendidikan yang fokus mencetak calon pekerja berkompeten dan wirausahawan yang mumpuni. Bahkan, ujarnya, SMK saat ini diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang bersertifikat, sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman.
"Bersekolah di SMK memiliki potensi cerah untuk bekerja di tempat yang bagus, dan juga menerima salary yang bagus. Sebab, perkembangan dunia kerja saat ini bergerak ke arah itu. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar terus berusaha membangun kerja sama dengan perusahaan dalam dan luar negeri, untuk memfasilitasi lulusan SMK untuk bekerja," ujar gubernur.
Dalam memotivasi para pelajar itu, gubernur juga didampingi Bupati Pasaman Sabar AS. Beliau sempat menyebut, Pasaman termasuk daerah yang komitmen pemerintah daerahnya kuat dalam memajukan pendidikan, di antaranya lewat program wajib belajar 12 tahun.
"Saya mengapresiasi program wajib belajar 12 tahun di Kabupaten Pasaman. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak kita di Pasaman yang tidak tamat SMA. Memajukan pendidikan di Pasaman sangat berarti penting, demi mewujudkan Pasaman yang lebih baik, lebih maju, dan sejahtera," sebutnya.(adpsb; ed. mus)
0 Komentar