Pesawat Terbang Kembali Mendarat di Bandara Minangkabau

 

tangkapan layar

PADANG, kiprahkita.com - Setelah terhenti nyaris sepanjang Jumat (5/1/2024), pada Sabtu (6/1) pagi ini, kembali termonitor adanya aktifitas di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatera Barat.


Bandar udara kebanggaan masyarakat Sumatera Barat itu menghentikan aktivitasnya, karena adanya larangan pendaratan dan kebengkatan pesawat udara, akibat paparan abu vulkanik dari Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.


Ini adakah kali keduanya terjadi sejak Eupsi Marapi yang menelan korban meninggal 24 orang, 3 Desember 2023 lalu. Gunung ini sudah berstatus waspada atau level II sejak Agustus 2011 silam.


Flightradar24.com merilis, kedatangan pesawat udara dan mendarat dari BIM pada Sabtu (6/1) pertama adalah pukul 06.20 WIB dari Jeddah, disusul kemudian dari Kualalumpur, Medan, Jakarta, dan Batam, sesaat menjelang berita ini dirilis. Sedangkan keberangkatan, termonitor sejak pukul 08.00 WIB tujuan Kualalumpur dan Medan.


Penerbangan yang dijadwalkan antara pukul 07.00 WIB-08.00 WIB termonitor tujuan Batam dan dua penerbangan ke Jakarta. Namun dalam statusnya tertulis 'unknown'. Belum dapat informasi, apakah ketiga penerbangan itu dibatalkan atau dijadwal ulang.


Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menginstruksikan, agar Bandara Internasional Minangkabau Padang untuk sementera ditutup operasionalnya, sebagai langkah mitigasi akibat adanya abu Gunung Marapi, yang terdeteksi melalui pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00-10.15 WIB, Jumat (5/1).


Penutupan bandara itu diumumkan, melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor B0030/24 NOTAMN, mulai pukul 10.45 WIB sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. Alasannya demi keselamatan penerbangan, terutama karena sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.


Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni menyatakan, keputusan penutupan ini diambil dengan pertimbangan utama terhadap keselamatan penerbangan.


Berdasarkan informasi, abu Gunung Marapi ini berdampak pada 29 penerbangan di BIM, satu penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base, dan satu lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lainnya.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar