171 Hari dalam Setahun Terpakai untuk Event Wisata

 


TANAH DATAR, kiprahkita.com - Sebanyak 171 hari dalam setahun, terpakai untuk pelaksanaan 70 event wisata di Kabupaten Tanah Datar tahun 2024 ini. Hal itu tertuang dalam Calender of Event (CoE) daerah Luhak Nan Tuo itu.


Demikian dikatakan Bupati Tanah Datar Eka Putra, Jumat (9/3) di Padang, saat me-launching Calender of Event (CoE) Tahun 2024 untuk daerah berjuluk Luhak Nan Tuo itu.


"CoE memberikan informasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dan event wisata, sehingga organisasi kepariwisataan, agen travel dan pihak lainnya mempromosikan kepariwisataan Tanah Datar," kata bupati.


Menurutnya, CoE bisa memudahkan penggiat wisata untuk merencanakan kunjungan ke Tanah Datar.  Pada 2024 ini, ujarnya, ada 70 event wisata dengan pelaksanaan selama 171 hari.


Bupati menyatakan, pariwisata menjadi salah satu unggulan di Tanah Datar, karena memberikan multiplier effect kepada masyarakat terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. 


"Salah satu agenda unggulan sektor pariwisata adalah pelaksanan Program Satu Nagari Satu Event. Alhamdulillah, setiap tahun pelaksanaannya meningkat dan memberikan dampak nyata terhadap perekonomian masyarakat," ujarnya.


Eka menjelaskan, pada 2022 pelaksanaan Program Satu Nagari Satu Event sebanyak 14 Nagari. Tahun 2023 meningkat menjadi 26 Nagari, yang terdiri dari 18 nagari baru pertama melaksanakan dan 8 nagari yang sudah kedua kalinya.

 

Pada 2024 ini, tambahnya sebagaimana dirilis Bagian Prokopim Setdakab Tanah Datar, ada 36 Nagari ikut menggelar Program Satu Nagari Satu Event ini, 19 Nagari melaksanakan untuk kedua kalinya.


Eka menjelaskan juga, Festival Pesona Minangkabau (FPM) sebagai agenda punca event di daerah berjuluk Luhak Nan Tu itu, diharapkan kembali masuk dalam Kharisma Event Nasional (KEN) dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 


"FPM rutin masuk 100 KEN semenjak 2017 lalu, dan tahun 2024 ini kembali masuk bersama 5 kabupaten dan kota lainnya di Sumbar. Insya Allah FPM akan digelar pada 5-8 Desember 2024," terangnya. 


Berbagai kelebihan dan anugerah keindahan alam yang dimiliki Tanah Datar, tambah Bupati, akan dipadukan dengan keunikan adat dan budaya serta peninggalan sejarah masa lalu. 


"Dengan kembali dilestarikan adat dan budaya dalam masyarakat, ke depan diharapkan generasi muda Tanah Datar bahkan Sumbar umumnya, kembali mengenal kebiasaan masyarakat yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti prosesi turun mandi, ma anta marapulai dan banyak lainnya," sebutnya.


Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda memberi apresiasi, karena hanya tiga kabupaten dan kota di Sumbar yang melaksanakan ini, yakni Tanah Datar, Bukittinggi dan Padang.


Festival Pesona Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tuturnya, masuk dalam KEN bersama Payakumbuh Botuang Festival dari Kota Payakumbuh, Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa), Rang Solok Baralek Gadang (Kota Solok), Festival Hoyak Tabuik Piaman (Kota Pariaman), dan Festival Lima Danau dari Kabupaten Solok.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar