JAKARTA, kiprahkita.com - Jaringan dunia maya, khususnya terlalu aktif di media sosial, berpotensi menyebabkan generasi muda terjebak kejahatan, dan masuk perangkap jaringan kriminalitas.
Demikian dikatakan Psikolog Dr. Rohimi Zamzam, Rabu (20/3), saat menjadi narasumber pada kegiatan Pengkajian Ramadhan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Rohimi yang juga ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah itu mengungkapkan, generasi milenial dan gen Z cenderung lebih mendengarkan pendapat teman daripada orang tua.
Dari segi psikologis, imbuhnya, generasi milenial dan gen Z merasa lebih dekat, dengan orang yang menghargai mereka sebagai sahabat. Hal ini, tuturna, membuat mereka lebih nyaman dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada teman-teman mereka.
Rohimi menjelaskan, pada masa remaja, seseorang berada dalam tahap pencarian identitas, dan sering kali merasa bingung tentang siapa dirinya sebenarnya. Oleh karena itu, mereka rentan mengalami masalah kesehatan mental atau perasaan kekosongan.
“Fase kebingungan dalam mencari identitas ini membuat remaja lebih rentan terjatuh, karena ketahanan mental mereka belum kuat. Ini berbeda dengan orang dewasa yang sudah melewati berbagai tantangan, dan telah memiliki ketahanan mental yang kuat,” jelasnya.
Keterpisahan antara remaja dengan orang tua, kata Rohimi, mereka membuat mereka mencari hubungan dekat dengan entitas lain, seringkali melalui jaringan sosial di dunia maya atau media sosial.
Namun ironisnya, jaringan sosial yang seharusnya membuat mereka nyaman, malah seringkali mengarahkan mereka pada pengalaman negatif. Hal ini sering menjadi pintu masuk bagi remaja ke dunia narkoba dan masalah-masalah lainnya.
Ketidakpahaman dalam mengelola identitas remaja dapat menyebabkan berbagai masalah seperti dalam pendidikan, bullying, penipuan online, narkoba, kekerasan seksual, depresi, gangguan tidur, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, Rohimi mengingatkan pentingnya bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat umum, untuk memahami pola asuh yang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga generasi muda tidak mengalami masalah kesehatan mental yang serius.(muhammadiyah.or.id; ed. mus)
0 Komentar