Harga Cabai Meroket Hingga Rp100 Ribu/Kg di Kota Bengkulu

 



BENGKULU, kiprahkita.com - Cuaca buruk di wilayah sekitar Kota Bengkulu, menjadi faktor utama dalam meroketnyanya harga cabai merah dan cabai merah kriting.


Harga kedua jenis cabai tersebut bahkan menembus angka fantastis, mencapai Rp100 ribu per kilogram (kg), mengakibatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait stabilitas harga komoditas ini.


Daerah penyuplai utama cabai ke Kota Bengkulu, dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, dalam beberapa waktu terakhir. Dampaknya, panen cabai menjadi terganggu, mengakibatkan ketersediaan cabai di pasaran menjadi berkurang drastis.


Erika Ariesanti, kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindag Kota Bengkulu, mengonfirmasi bahwa harga cabai merah kriting di pasar lokal, belum melebihi Rp100 ribu per kilogram. 


"Tadi tim sudah turun lagi (ke pasar) dan sudah dilaporkan ke pusat. Harga cabai kriting di pasar Rp100 ribu perkilogramnya," ujar Erika.


Menanggapi pengaruh cuaca terhadap harga cabai, Erika menyatakan, pihaknya belum berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca yang normal kembali. 


Oleh karena itu, belum ada prediksi pasti mengenai kemungkinan penurunan harga cabai di pasar. Erika juga mengimbau masyarakat, untuk mempertimbangkan menanam cabai di pekarangan rumah mereka, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan cabai dalam kegiatan sehari-hari. 


"Kita berharap harga cabai dapat segera turun dalam waktu dekat. Tapi kalau selama cuaca masih seperti saat ini, sepertinya agak susah," tambahnya, dikutip dari pemberitaan infopublik.id, diakss pada Ahad (10/3).


Kenaikan harga cabai bukanlah hal baru, mengingat pada tahun sebelumnya harga cabai sudah meningkat akibat cuaca kering. Namun, tahun ini intensitas curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama kenaikan harga tersebut.


Meskipun demikian, Pemerintah Kota Bengkulu berupaya mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam menanggulangi kenaikan harga cabai dengan menanam sendiri cabai di pekarangan rumah masing-masing.


Seiring berjalannya waktu, masyarakat Kota Bengkulu diharapkan dapat memperoleh solusi yang lebih berkelanjutan untuk menghadapi fluktuasi harga cabai yang disebabkan oleh faktor cuaca.(infopublik.aid; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar