Harimau Masuk Kampung Serang Ternak Warga Palembayan

 

ilusrasi: Harimau Sumatera.(kemen lh)

AGAM, kiprahkita.com - Warga di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, diresahkan dengan kemunculan satwa liar, yang diduga Harimau Sumatera selama sepekan terakhir. 


Satwa langka yang disebut Panthera Tigris Sumatrae itu, kerap terlihat berkeliaran di permukiman penduduk. Kemunculan inyiak balang ini telah dilaporkan beberapa kali terjadi. 


Pertama kali muncul, satwa dilindungi ini diduga menyerang ternak warga di Nagari Sipinang. Konflik dengan satwa ini meluas ke Marambuang, Nagari Baringin, dan terakhir muncul menyerang kerbau warga di Jorong Tamtaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Palembayan.


“Serangan satwa buas yang diduga Harimau Sumatera itu, pertama kali tercatat di Nagari Baringin pada 4 Maret lalu. Kerbau milik Mudahar luka parah karena diserang harimau tersebut. Sebelumnya, konflik dengan satwa ini juga terjadi di Nagari Sipinang,” kata Kapolsek Palembayan Iptu Alwizi Safriadi.


Menurutnya, sejak Selasa (5/3) lalu, kata Alwizi, pihaknya telah berkoordinasi dengan BKSDA untuk menangani konflik dengan satwa ini. 


Sehari setelahnya, BKSDA bersama tim patroli anak nagari (Pagari) yang didampingi oleh pihak kepolisian, memasang kamera jebakan di lokasi yang diduga sebagai tempat perlintasan satwa.


“Kami memasang satu kamera jebakan di Hulu Aie, tempat pertama kali ditemukan jejak harimau. Pemasangan kamera dilakukan setelah menyisir kawasan Sawah Laweh, Nagari Baringin,” ungkapnya, seperti dirilis Tribratanews Polri, dikutip Sabtu (9/3).


Meskipun telah dilakukan upaya penanganan konflik dengan satwa tersebut, Jumat (8/3) pagi, serangan satwa kembali menelan korban ternak warga. Seekor kerbau bernilai sekitar Rp25 juta milik Asrial di Tamtaman, Nagari Tigo Koto Silungkang dilaporkan mati dimakan oleh Harimau Sumatera.


Kapolsek mengimbau masyarakat Palembayan untuk meningkatkan kewaspadaan, ketika berada di hutan atau di ladang. Hal ini penting mengingat, satwa buas yang diduga Harimau Sumatera masih belum tertangkap dan masih berkeliaran.


“Sudah lebih dari satu ternak warga yang menjadi korban serangan, oleh karena itu sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan,” imbaunya.(TBNews; ed. mus)

Posting Komentar

0 Komentar