Menko PMK Kunjungi Posko MDMC Pessel dan Mengaji di Masjid Taqwa

PESSEL, kiprahkita.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendi, kunjungi Pos Layanan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah Sumatera Barat di Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.


Ikut serta dalam rombongan yang berkunjung pada Jumat (15/3) itu, di antaranya Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Bupati Pesisir Selatan, dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat Dr. Bakhtiar.


Ketua MDMC Sumbar Portito, menyampaikan terima kasih atas Muhadjir dan rombngan. Dia menyebut, MDMC tetap berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang terbaik, dalam penanggulangan bencana di wilayah tersebut.


MDMC Sumatera Barat, ujarnya, melakukan banyak hal untuk membantu para korban banjir dan galodo itu, seperti penanganan bencana, pendistribusian bantuan, serta upaya-upaya pemulihan pasca bencana. Para tamu pun turut memberikan apresiasi, atas kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh tim MDMC dalam menghadapi situasi darurat.


"Bapak Menko, wagub Sumbar, bupati Pessel, dan PWM Sumbar juga menyampaikan dukungan dan motivasi bagi tim MDMC Sumbar, untuk terus berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.


Portito menjelaskan, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga masyarakat, dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. 


MENGAJI

Selain mengunjungi Posko MDMC, Muhadjir juga menjadi narasumber pada pengajian yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang, dalam rangka menggelorakan semangat spiritual para jamaah.


Muhadjir menegaskan, Ramadhan bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang menginspirasi, dan menjadi cahaya yang menyinari perjalanan manusia dalam pencarian makna dan kebenaran.


"Ini bukan sekadar ritual, tetapi sebuah panggilan untuk merenungkan diri, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan membentuk karakter yang lebih baik," tambahnya.


Saat kita berpuasa, ujarnya, kita merasakan apa yang dirasakan oleh mereka yang kurang beruntung, kita belajar untuk bersyukur, dan kita menyadari kedekatan kita dengan sesama manusia.


Selain itu, Muhadjir menyebutkan, puasa Ramadhan memberikan keringanan pada malam hari, tetapi hal ini tidak boleh disalahgunakan. "Jangan seenaknya pula, contoh makan berlebihan, berbuat maksiat, ini tidak boleh," tegasnya.


Menurutnya, awalnya puasa ditetapkan selama satu bulan, meskipun ada permintaan agar hanya satu minggu. "Allah menetapkan untuk tetap melaksanakan puasa selama satu bulan, akan tetapi pada malam harinya mereka diperbolehkan makan dan menggauli istri-istri mereka," jelasnya.


Ceramah ini tidak hanya mengundang perenungan, tetapi juga mengajak umat untuk menghidupkan kembali semangat puasa Ramadhan, sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan menjalin solidaritas sosial. 


Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PWM Bakhtiar, Ketua Pengurus Masjid yang juga merupakan wakil ketua PWM Ki Jal Atri Tanjung. Wakil-wakil ketua PWM M. Rifki, Muhammad Najmi, Hendri Novigator, Yosmeri Yusuf, Marhadi Efendi, pimpinan ortom, majelis lembaga, dan Amal Usaha Muhammadiyah, juga terlihat hadir pada kesempatan itu.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar