MENTAWAI, kiprahkita.com - Santunan kepada para muallaf yang diberikan oleh komunitas Muslim, bukanlah upaya untuk mengislamisasi, melainkan wujud dari kewajiban umat Islam dalam membahagiakan sesama dalam pengamalan keagamaan mereka.
Hal ini diungkapkan dalam kegiatan pembinaan Ramadhan LzisMu, lembaga filantropi nasional, bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Jalan Raya Tupejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sekretaris LDK PP Muhammadiah Dr. Suhardin, Jumat (29/3) menegaskan, LDK tidak pernah menginstruksikan para dainya untuk memaksa, atau membujuk orang-orang dari agama lain untuk masuk Islam.
Sebaliknya, fokusnya adalah pada pembinaan, pengayaan, dan kegembiraan bagi mereka yang telah memeluk Islam atas hidayah Allah SWT. Pembinaan tidak hanya pada aspek keagamaan, tetapi juga mencakup pemberdayaan ekonomi dan pendidikan bagi komunitas muallaf.
Dalam upaya memastikan keberlanjutan keagamaan dan kesejahteraan ekonomi para muallaf, LDK bekerja sama dengan Majelis Ekonomi Mikro dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat.
Pendidikan anak-anak dari komunitas muallaf, ujarnya, juga menjadi perhatian utama, dengan harapan agar mereka tetap istiqomah dalam beragama dan meraih husnul khatimah, akhir yang baik dalam kehidupan.
Menurutnya, LDK dan LazisMu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas antarumat beragama, memperkuat semangat gotong royong dan harmoni dalam masyarakat.
Dengan cara ini, kata Suhardin yang merupakan tokoh nasional asal Kabupaten Mandailing Natal itu, mereka membuktikan keberagaman bukanlah hambatan, melainkan sumber kekuatan bagi kemajuan bersama.
TERIMA KASIH
Pada kesempatan itu, H. Lahmuddien Siregar, asisten II Setdakab Mentawai, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Muhammadiyah, atas kontribusi yang luar biasa dalam pencerahan dakwah Islam, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi di wilayah tersebut.
Menurutnya, kehadiran Muhammadiyah telah sangat membantu pemerintah dalam melayani masyarakat setempat. Kolaborasi antara pemerintah dan Muhammadiyah, tuturnya, adalah kunci untuk memajukan Mentawai dan mengatasi ketertinggalan serta keterbelakangan.
Dia menekankan pentingnya meninggalkan kepentingan kelompok dan ego sektoral masing-masing, demi kepentingan bersama dalam memajukan daerah.
Acara itu juga diisi dengan pesan-pesan tentang penguatan aqidah bagi para muallaf. Suhardin menggarisbawahi, puasa adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umat-Nya, yang selalu siap mengabulkan doa-doa mereka, sesuai dengan kadar keimanan dan ketekunan.
Kegiatan tersebut juga mencakup Pembagian Kado Ramadhan kepada 75 muallaf, yang meliputi laki-laki dan perempuan. Para hadirin menyambut antusias pesan-pesan dan kegiatan yang diselenggarakan, menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya bersama untuk kemajuan Mentawai.
Dengan kerjasama antara pemerintah dan Muhammadiyah serta semangat gotong royong yang tinggi, diharapkan Mentawai dapat terus berkembang dan menjadi daerah yang sejahtera serta berdaya saing di tingkat nasional.(rel/mus)
0 Komentar