Nestapa, Film Pendek Produksi Kauman Entertaiment

PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Dalam upaya mengembangkan bakat minat santri dalam dunia perfilman, Kauman Entertainment tengah menggarap film pendek. 


Film garapan santri Kauman ini rencananya akan ditayangkan di laman Youtube Kauman Official. Ini adalah kegiaran ekstrakulikuler Pesantren Kauman Muhammmadiyah Padang Panjang, Sumaera Barat.


Bertempat di ruang podcast Pesantren, Al Nurdiansyah, elaku pembina ekstrakulikuler tersebut menyebutkan, film ini untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapat dalam kurun waktu dua bulan ini. 

Ia menyebutkan, selama dua bulan para santri Kauman telah berupaya mengembangkan ide cerita menjadi sebuah film pendek.


"Dua bulan persiapan. Sebelumnya kami mengikuti pelatihan bersama. Semoga film ini menjadi hiburan bagi masyarakat saat menjalankan ibadah Ramadhan," ungkapnya, Ahad (10/3).


Disamping itu, sebutnya, dia sangat bangga dengan kemampuan anak didiknya, untuk terus belajar dan mengeksplore bakat mereka. Baginya, bakat alami seperti itu mesti diwadahi, agar mereka tidak menyia-nyiakan apa yang mereka miliki saat ini.


"Saya sangat bangga sekali. Mereka mau mengeksplore bakat mereka melalui film pendek ini. Sebab, dalam membuat sebuah film itu, tidak hanya mental berakting dituntut, tetapi mampu membuat penonton terkesan dengan film yang di produksi nantinya," ujarnya


Ia menambahkan, film tersebut akan dilounching bersamaan dengan bedah film tersebut pada 23 Maret mendatang. Proses editing film pendek yang berjudul Nestapa itu sudah hampir rampung. 


Mudir Pesantren Kauman Dr. Derliana menyampaikan, saat ini lembaga pendidikan yang ia pimpin akan terus memberikan wadah bagi santri, untuk terus mengembangkan potensi. 


Menurutnya, program-program pesantren haruslah menyesuaikan perubahan zaman agar, pesantren tidak dianggap sebagai lembaga pendidikan yang kuno.


"Itulah yang membuat pesantren kita berbeda. Di sini kami berupaya selalu mengembangkan potensi santri kita. Mereka tinggal memilih potensi apa yang mereka punyai, lalu kita memberikan fasilitas untuk itu semuanya, selama tidak melanggar aturan agama dan persyarikatan," jelasnya.


Derliana juga menyebutkan, selain program-program keagamaan yang menjadi ikon sebuah pesantren, pihaknya juga terus mengembangkan kemampuan serta keahlian, di bidang tekhnologi yang saat ini sangat gandrung generasi muda mempelajarinya.


Film yang mengambil tema kehidupan remaja, ini mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama Naya, yang sikapnya mengalami perubahan, dari gadis yang baik hati menjadi gadis yang nakal. 


Hal ini terjadi karena orang tuanya yang tidak ada waktu, dalam proses perubahan sang gadis. Dalam satu cuplikan jelas tergambar, film yang disutradarai oleh Alya Nabila ini, memberikan pelajaran bagi orang tua zaman sekarang, yang lebih mementingkan karir dalam pekerjaannya dibandingkan keberadaannya bersama keluarganya terkhusus anaknya.(JE/rel)

Posting Komentar

0 Komentar