PADANG, kiprahkita.com - Sebesar Rp1,75 miliar Dana Siap Pakai (DSP), diserahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk percepatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi, yang melanda wilayah Sumatera Barat.
Dana tersebut diarahkan Rp350 juta untuk Kabupaten Pesisir Selatan. Sementara masing-masing Rp250 juta untuk Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang.
Selanjutnya, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Mentawai menerima masing-masing Rp150 juta, Korem 032/Wirabraja, Polres Pesisir Selatan, dan Kodim 0311/Pesisir Selatan menerima Rp150 juta, Rp100 juta, dan Rp100 juta secara berturut-turut.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, DSP tersebut dapat digunakan untuk keperluan operasional dan kedaruratan, seperti pembelian perabotan perumahan bagi warga terdampak, termasuk kompor, gas, dan beras.
"Peralatan ini dapat langsung digunakan oleh masyarakat untuk memasak atau memenuhi kebutuhan dasarnya. Kami mohon agar masyarakat yang terdampak ditangani dengan baik, dan memanfaatkan DSP ini untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka," ujar Suharyanto, sebagaimana dirilis infopublik.id, diakses dan dikutip Rabu (13/3) pagi.
Selain bantuan dana siap pakai, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dan peralatan berupa 2 unit perahu karet, 10 unit pompa alkon, 2 unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, dan 500 paket sembako.
Di samping itu, terdapat pula 500 paket makanan siap saji, 500 biskuit protein, 500 paket hygiene kit, 500 lembar selimut, 500 lembar matra, 20 unit penjernih air, 2016 botol sabun cair, 5 unit chain saw, dan 100 unit velbed untuk masing-masing Kabupaten/Kota yang telah menetapkan status darurat.
Hingga saat ini, dari 12 Kabupaten/Kota terdampak, lima daerah telah menetapkan Status Tanggap Darurat, yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kepulauan Mentawai.
Jumlah total korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat mencapai 32 orang, dengan 23 orang meninggal dunia dan 6 orang dalam pencarian di Pesisir Selatan, serta 3 orang lainnya meninggal dunia di Kabupaten Padang Pariaman hingga Senin (11/3/2024).
Kepala BNPB, setelah memimpin rapat koordinasi, langsung bertolak ke Kabupaten Pesisir Selatan, titik terparah bencana banjir dan longsor. Dalam kunjungannya, Suharyanto memantau kondisi lapangan dan bertemu dengan Bupati setempat untuk memastikan penanganan darurat dilakukan dengan cepat.
Di lokasi peninjauan, terlihat masyarakat mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur pasca banjir.
Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Rustian juga diberikan tugas oleh Kepala BNPB untuk meninjau lokasi rumah warga dan jalan yang rusak akibat tergerus sungai di beberapa wilayah.(infopublik.id; ed. mus)
0 Komentar