Ustadz Selebritis akan Tenggelam Sendiri

 


BANTUL, kiprahkita.com - Banyak ustadz yang lahir dan dibesarkan televisi. Mereka pada hakikatnya adalah selebritis yang segera akan tenggelam sendiri. Kini memang sedang muncul fenomena baru dalam beragama.


Demikian dikatakan Dosen Sosiologi Islam dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zuly Qodir, Kamis (14/3), dalam sebuah Pengajian Ramadan 1445 H yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


Zuly mengaku sangat prihatin terhadap fenomena baru dalam dunia keagamaan itu. Menurutnya, saat ini muncul sebuah genre keagamaan baru yang disebut sebagai Gerakan Keagamaan Baru, atau dalam istilah sosiologi dikenal sebagai New Religious Movement.


Menurutnya, istilah New Religious Movement tidak lagi mengacu pada pemahaman keagamaan konvensional, yang telah dikenal sebelumnya. Sebaliknya, fenomena ini merujuk pada interpretasi baru, terhadap ajaran keagamaan yang telah ada sebelumnya.


"Gerakan agama baru, pada hakikatnya adalah sekelompok aktor yang sama-sama memiliki paradigma transendental dalam beragama," tegasnya, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Jumat (15/3).


Sebagai bentuk otoritas pemahaman keagamaan, ujarnya, mereka terhadap doktrin agama tertentu. Gerakan ini mencakup keyakinan keagamaan, etis, spiritual, dan filsafat yang baru.


Salah satu contoh dari fenomena keagamaan baru ini adalah munculnya para ustadz atau pendakwah di media massa, baik itu televisi maupun media sosial. Meskipun memiliki pemahaman keagamaan yang minim, mereka dianggap memiliki pengaruh besar dalam membentuk pemahaman keagamaan masyarakat.


"Ustad atau pendakwah yang dibesarkan oleh media, ke depannya akan tenggelam juga oleh media. Saat ini otoritas informasi keagamaan menjadi rapuh, karena maraknya informasi yang tidak jelas kebenarannya atau sumbernya," tutur Zuly.


Zuly menekankan, Muhammadiyah memiliki peran penting dalam menanggapi realitas baru dalam dunia keagamaan saat ini. Tugas Muhammadiyah, tuturnya, perlu mendorong kemajuan dalam beragama dan berbangsa. 


"Hal itu sudah dilakukan, namun harus konsisten dan terus dilakukan. Indonesia memiliki penduduk muslim yang memiliki semangat beragama yang tinggi, dan Muhammadiyah perlu mengambil peluang tersebut,” jelas Zuly.


Dia juga menegaskan, keberhasilan yang telah dicapai oleh Muhammadiyah melalui amal usahanya, harus memiliki dampak yang lebih luas lagi, sehingga umat dan masyarakat dapat melihat kontribusi Muhammadiyah dalam berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.(*)

Posting Komentar

0 Komentar