BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Aktivitas Gunung Marapi dua hari belakangan termonitor melandai, kendati secara visual dan instrumental tercatat beberapa hembusan dan kegempaan.
Laporan pada laman Magma Indonesia yang disiarkan Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi Ahmad Rifandi menunjukkan, Senin (8/4) pukul 12.00-18.00 WIB mencatat, setidaknya dalam rentang enam jam itu tercatat enam kali gempa hembusan, dua kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tremor menerus.
Sedangkan pukul 06.00-12.00 WIB dilaporkan, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi sekitar 300-400 meter dari puncak.
Untuk kegempaannya, tercatat satu kali gempa letusan atau erupsi, lima kali gempa hembusan, dan masing-masing satu kali kejadian gempa tektonik lokal adan gempa tremor menerus.
Asap kawah utama berwarna putih hingga mencapai ketinggian 400 dari puncak kawah, dilaporkan juga termonitor pada pukul 00.00-06.00 WIB. Kegempaan yang tercatat adalah tiga kali gempa hembusan, satu gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.
Gunung Marapi berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl), terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, saat ini berstatus Level III atau Siaga, sebagaimana ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ada enam rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, sejak tanggal 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB untuk kepala daerah, instansi terkait, dan masyarakat, yaitu :
1. Pencegahan Penyelamatan: Masyarakat di sekitar Gunung Marapi serta pendaki, pengunjung, dan wisatawan diminta untuk tidak memasuki dan menghindari kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi, terutama Kawah Verbeek Gunung Marapi.
2. Waspada Banjir Lahar Dingin: Warga yang tinggal di sekitar lembah, aliran, dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama pada musim hujan.
3. Penggunaan Masker dan Perlindungan: Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan serta perlindungan untuk mata dan kulit. Selain itu, disarankan untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal untuk mencegah kerusakan atau kecelakaan.
4. Penyebaran Informasi Tertib: Seluruh pihak diharapkan menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi palsu atau hoax, serta tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
5. Koordinasi dengan PVMBG: Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta untuk senantiasa berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Pantau Perkembangan Aktivitas: Masyarakat, instansi pemerintah, serta instansi terkait lainnya disarankan untuk memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi terkait Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website resmi PVMBG (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari potensi bahaya yang mungkin timbul, akibat aktivitas Gunung Marapi. Keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam tersebut.(musriadi musanif)
0 Komentar