PASBAR, kiprahkita.com - Ratusan jiwa korban banjir bandang di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, sejak Rabu (3/4) tengah malam hingga Kamis (4/4) ini mengungsi.
Ketua MDMC Sumbar Portito menjelaskan, banjir bandang menghantam empat nagari ketika warganya sedang bersiap-siap untuk berbuka puasa.
"Curah hujan yang tinggi sejak siang hingga malam hari, menyebabkan Sungai Batang Talauk Ambun meluap. Air sungai naik dengan cepat dan membanjiri pemukiman warga. Akibatnya, sebagian warga terjebak di dalam rumah mereka dan kesulitan untuk menyelamatkan diri," jelasnya.
Tim respon bencana dari MDMC Sumbar segera bertindak melakukan evakuasi, untuk menyelamatkan warga yang terdampak banjir, termasuk ratusan rumah yang terendam.
Setelah dilakukan asesmen oleh tim respon bencana dan lembaga terkait, sebutnya, maka diperlukan bantuan berupa makanan siap saji, perlengkapan higienis, perlengkapan keluarga, dan air mineral untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.
Jumlah warga yang terdampak, katanya, mencapai 272 kepala keluarga atau sekitar 1.360 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 544 jiwa dan perempuan sebanyak 816 jiwa.
Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi pada malam itu mencapai 69 jiwa, termasuk 16 laki-laki, 18 perempuan, 6 balita, dan 5 lansia.
Akibat banjir bandang ini, terdapat 10 unit rumah yang mengalami rusak berat dan 4 unit rumah yang hanyut terbawa arus banjir. Situasi ini memerlukan bantuan dan dukungan lebih lanjut dari semua pihak untuk membantu pemulihan dan pemulihan kembali kehidupan masyarakat yang terdampak.
Portito menceritakan, kejadian tragis terjadi pada tanggal 3 April 2024 di empat nagari itu, bermula ketika hujan deras melanda daerah tersebut dari sekitar pukul 13.00 WIB hingga malam. Curah hujan yang tinggi memicu Sungai Batang Taluak Ambun meluap, menyebabkan air sungai naik dengan cepat dan membanjiri pemukiman warga.
Pada saat banjir bandang melanda, sebagian besar warga masih berada di rumah masing-masing menjalani waktu berbuka puasa.
Luapan air sungai datang begitu cepat sehingga warga kesulitan untuk menyelamatkan diri. Beberapa rumah warga tergenang air dengan kedalaman mencapai 1,20 meter, bahkan ada beberapa yang dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
Data korban adalah:
TERDAMPAK
- Nagari Sinuruik Kemakmuran: 148 KK, 740 jiwa (Laki-laki: 296 jiwa, Perempuan: 444 jiwa)
- Sinuruik Benteng: 31 KK, 155 jiwa (Laki-laki: 62 jiwa, Perempuan: 93 jiwa)
- Sinuruik Harapan: 85 KK, 425 jiwa (Laki-laki: 170 jiwa, Perempuan: 255 jiwa)
- Tabek Sirah: 8 KK, 40 jiwa (Laki-laki: 16 jiwa, Perempuan: 24 jiwa)
Total Jumlah Korban Terdampak:
272 KK, 1.360 jiwa (Laki-laki: 544 jiwa, Perempuan: 816 jiwa)
PENGUNGSI
Nagari Sinuruik Kemakmuran: 6 KK, 44 jiwa (Laki-laki: 16 jiwa, Perempuan: 18 jiwa, Balita: 6 jiwa, Lansia: 5 jiwa)
Sinuruik Benteng: 5 KK, 25 jiwa (Laki-laki: 10 jiwa, Perempuan: 15 jiwa)
Total Jumlah Pengungsi: 11 KK, 69 jiwa (Laki-laki: 26 jiwa, Perempuan: 33 jiwa, Balita: 6 jiwa, Lansia: 5 jiwa)
Portito menjelaskan, kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh masyarakat terdampak antara lain makanan siap saji, selimut, tenda dan tikar, air mineral, air bersih, hygiene kit, serta family kit.(mus)
0 Komentar