PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Sebanyak 100 petani di Padang Panjang mengikuti Pelatihan Penggunaan Pestisida Terbatas, Selasa (30/4), di Gedung M. Sjafei.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), bekerjasama dengan Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter). Narasumber dari Dispangtan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) turut hadir untuk memberikan materi dalam pelatihan ini.
Kepala Dispangtan Ade Nafrita Anas, menyampaikan apresiasi kepada Alishter atas penyelenggaraan pelatihan pestisida terbatas kepada para petani.
"Pelatihan ini penting untuk diikuti oleh para petani karena erat kaitannya dengan penggunaan pestisida yang diatur negara," ujarnya.
Ade menambahkan, pelatihan ini bertujuan agar penggunaan pestisida tidak hanya efektif dan bermanfaat dalam mendukung usaha para petani, tetapi juga aman untuk hasil pertanian yang dikonsumsi serta aman bagi lingkungan.
"Ini akan menjadi semangat baru bagi petani kita untuk mengetahui cara penggunaan pestisida yang efektif," tambahnya.
Ade juga menjelaskan, selama ini banyak petani yang lebih fokus pada penggunaan pupuk bersubsidi, padahal pestisida memiliki keunggulan tersendiri.
"Penggunaan pestisida langsung berhubungan dengan objek tanaman, sedangkan pupuk tidak. Selain itu, penggunaan pestisida juga memiliki nilai ekonomi yang lebih baik," ungkapnya.
Sekretaris Alishter Syafrizal menambahkan, pelatihan ini didasari oleh Peraturan Menteri Pertanian, yang menyebutkan bahwa petani yang ingin menggunakan pestisida terbatas harus mendapatkan pelatihan dari perusahaan produsen pestisida.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan pestisida, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap petani dan lingkungan.
"Kami berharap dengan pelatihan ini, para petani dapat memanfaatkan pestisida dengan benar dan bijaksana, sehingga dampak negatifnya bisa diminimalkan," tuturnya. (kominfo pdp)
0 Komentar