Warga Keluhkan Jalan Batusangkar-Lintau via Sungayang Kian Sempit


TANAH DATAR, kiprahkita.com - Warga di Jorong Kotopanjang, Nagari Sungai Tarab, meminta pemerintah berkenan memperlebar jalan provinsi yang terbentang di kampung mereka.

 

Jalan yang menghubungkan Batusangkar dengan Balai Tangah, Lintau itu, kini terasa sangat sempit karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas.

 

"Kini jalan itu sangat rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pejalan kaki. Selain sempit, kendaraan juga kian banyak. Tak nyaman lagi kita berjalan. Was-was akan tertabrak kendaraan," ujar Firdaus Dt. Gadang, tokoh masyarakat Kotopanjang.

 

Hal itu diungkapkannya, Senin (1/4) malam, di hadapan Bupati Tanah Datar Eka Putra dan rombongan, saat melaksanakan Safari Ramadhan Khusus Bupati Tahun 2024, ke Mushalla Istiqamah Kotopanjang.

 

Selain disambut pemuka masyarakat, pengurus dan jamaah mushalla, kegiatan itu juga dihadiri Camat Sungai Tarab AH Miza Aziz dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).

 

Dt. Gadang menginformasikan, selain permohonan pelebaran dengan cara mengecor bahu kiri-kanan jalan, warganya juga berniat untuk membangun gedung serba guna dengan perkiraan biaya Rp2,5 miliar, di atas tanah yang ditempati SD Negeri 22 Sungai Tarab. SD itu kini tak beroperasi lagi karena ketiadaan murid, dan sudah grouping ke SDN terdekat.

 

Sedangkan pengurus mushalla; Gusmardi menyampaikan harapan jamaahnya, terkait rencana rehab dan perluasan mushalla dan perbaikan fasilitasnya.

 

"Bapak Eka Putra adalah bupati Tanah Datar pertama yang berkunjung ke mushalla ini. Kini jamaah semakin ramai, sehingga mushalla terasa semakin sempit. Kami berencana untuk memperlebarnya usai Lebaran ini," ujarnya.

 

Untuk itu, Gusmardi bersama jamaah berharap bantuan dari Pemkab Tanah Datar, sehingga apa yang sudah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

 

Saat memberi sambutan, Bupati Eka menegaskan, apa yang menjadi harapan masyarakat Kotopanjang dan jamaah Mushalla Istiqamah akan bisa ditindaklanjuti segera.

 

"Untuk pengecoran kiri kanan bahu jalan itu, bisa kita realisasikan tahun ini juga, asal warga yang tanahnya terdampak pelebaran, berkenan menyerahkannya kepada pemerintah, sehingga ketika pengerjaannya nanti tidak timbul masalah, terutama menyangkut tanah," katanya.

 

Sementara untuk pembangunan gedung serba guna, bupati menyarankan untuk menyiapkan desain dan perencanaannya dengan matang, sehingga nanti bisa direalisasikan dengan bantuan dana APBD Kabupaten Tanah Datar.

 

Sedangkan untuk pembangunan mushalla, pada kesempatan itu juga Bupati menyerahkan bantuan Rp15 juta, plus vacuum cleaner dan bantuan biaya berbuka puasa bersama. Bupati juga menyarankan, agar perencanaan dengan rincian biayanya bisa disampaikan pula ke pemerintah daerah.

 

Selain menjaring informasi dan bersilaturahim, kesempatan itu juga digunakan Bupati Eka untuk menyampaikan informasi, khususnya menyangkut realisasi program unggulan selama tiga tahun memimpin Luhak Nan Tuo itu.

 

Program unggulan yang sudah terealisasi dan manfaatkan langsung dirasakan masyarakat di antaranya bajak sawah gratis, asuransi padi, asuransi ternak, satu nagari satu event, satu rumah satu hafidz, dan berobat gratis.

 

"Satu lagi program unggulan yang tahun ini perlu kita genjot lagi, yakni Progul Makan Rendang. Ini adalah program pembiayaan usaha kecil dengan pinjaman maksimal Rp10 juta. Prosedur dan persyaratannya mudah. Tapi kini masih kalah cepat dibanding rentenir. Mudah-mudahan bisa kita tingkatkan," sebutnya.

 

Kunjungan ke Mushalla Istiqamah ini merupakan rangkaian terakhir, Safari Ramadhan Pemkab Tanah Datar Tahun 1445 H, baik tim khusus maupun reguler.(mus)

Posting Komentar

0 Komentar