PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Banjir bandang dan lahar dingin yang melanda Kota Padang Panjang pada 11 Mei lalu. masih meninggalkan bongkahan-bongkahan kayu besar di aliran Sungai Gajah Tanang, Kelurahan Ekor Lubuk.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyumbatan arus yang dapat menyebabkan meluapnya air, pembersihan sungai pun dilakukan dengan cara bergotongroyong.
Pembersihan Sungai Gajah Tanang itu melibatkan berbagai pihak, termasuk personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kesbangpol, TNI-Polri, Kelompok Siaga Bencana (KSB), pemerintahan kelurahan, dan masyarakat setempat.
Lurah Ekor Lubuk Akbar Syah, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bahu-membahu membantu pembersihan sungai. Upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya banjir susulan akibat penyumbatan aliran sungai.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja sama dari semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembersihan ini. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong yang harus terus kita jaga,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Padang Panjang Winarno, mengimbau warga yang bermukim di sekitar aliran sungai, agar tetap waspada terhadap potensi bencana banjir bandang maupun lahar dingin susulan.
“Waspada bukan berarti dalam ketakutan, tetapi tanggap menyikapi kemungkinan adanya bencana yang menimpa,” ujarnya, usai mengikuti Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Kunjungan Kerja Presiden RI secara daring di ruang VIP Balai Kota, Rabu (22/5/2024).
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, SIK, MAP, serta pejabat terkait. Secara daring, rapat juga diikuti oleh pihak BNPB dan BMKG.
Winarno menjelaskan bahwa upaya penanganan banjir bandang dan lahar dingin telah dilakukan melalui normalisasi sungai di Lubuk Mata Kucing dan Sungai Sikakeh di kawasan SMA N 1 Sumatera Barat, Sigando.
Proyek normalisasi ini mendapatkan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai dan UPTD Pelayanan Sumber Daya Air (PSDA). Namun, Winarno menegaskan perlunya penambahan operator dan alat berat untuk mempercepat proses tersebut.
“Saat ini sedang berlangsung pekerjaan normalisasi sungai, namun kita meminta penambahan operator dan alat berat,” ujarnya, dirilis Dinas Kominfo Padang Panjang yang diakses pada Kamis (23/5).
Dalam rapat tersebut, Winarno juga mengajukan pembangunan jembatan di SMAN 1 Sumbar, dan mengingatkan pentingnya pembangunan jalan di Lubuk Mata Kucing serta jembatan di Tanjung.
“Mohon kepada Pemerintah Provinsi mengubah gorong-gorong di SMAN 1 Sumbar ini menjadi jembatan, supaya tidak terjadi penyumbatan. Terkait jalan yang rusak di Tanjung dan Lubuk Mata Kucing yang merupakan akses utama bagi warga kami, supaya bisa disegerakan rekonstruksinya,” tutur Winarno.(*/mus)
0 Komentar