Ini Kebutuhan Mendesak Pengungsi Galodo di Tanah Datar

Warga yang rumahnya terdampak galodo ini kini mengungsi dan butuh bantuan. (kominfo tnd) 

TANAH DATAR, kiprahkita.com - Sebanyak 2.634 masyarakat Kabupaten Tanah Datar, yang tersebar di enam kecamatan, terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang (galodo) yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) lalu. 


Data tersebut dirilis oleh Posko Utama Tanggap Darurat Tanah Datar, melalui publikasi Dinas Kominfo setempat, Kamis (16/5/2024) pukul 20.00 WIB.


Menurut Dinas Kominfo Tanah Datar, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan berbagai macam bantuan mendesak.


Adapun kebutuhan yang paling mendesak antara lain: air bersih, family kit, obat-obatan, logistik, selimut, pakaian dewasa, pakaian anak-anak, pakaian dalam, susu bayi/balita, sarung tangan latex, sanitasi, dan perlengkapan mandi.


Bencana ini mencatat kerusakan yang luar biasa, meliputi:

- 19 unit rumah rusak ringan

- 125 unit rumah rusak sedang

- 88 unit rumah rusak berat

- 23 unit rumah hanyut

- 36 jembatan rusak


Banjir bandang juga menyebabkan korban jiwa sebanyak 29 orang, 20 orang luka-luka, 13 orang hilang, dan 3 orang belum teridentifikasi.


Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya meliputi:


- 19 tempat ibadah

- 1 unit fasilitas pendidikan

- 20 sarana perdagangan

- 1 unit fasilitas kesehatan

- Lebih dari 412 hektar lahan persawahan

- 61 unit irigasi

- 140 sektor perikanan

- 10 titik objek wisata

- 6 unit IKM (Industri Kecil dan Menengah)

- 51 unit kendaraan roda empat

- 117 unit kendaraan roda dua


Dampak bencana ini memerlukan perhatian dan bantuan segera dari berbagai pihak, untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. 


Dukungan dan kerjasama dari masyarakat serta pemerintah itu, sangat diharapkan untuk mengatasi dampak bencana ini, dan membantu para korban untuk segera pulih dari keadaan darurat ini.


KOMITMEN

Sementara itu, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan, berkomitmen untuk terus mendampingi pemerintah daerah dan warga terdampak. BNPB memastikan, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota hadir untuk mendukung warga terdampak bencana ini.


Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, dalam kunjungannya ke lokasi pengungsian warga terdampak, Kamis (16/5/2024).


Kepala BNPB mengunjungi pengungsi di dua lokasi, yaitu pengungsian di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, dan pos pengungsian di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. 


Suharyanto menambahkan, selain memonitor upaya tanggap darurat yang dilakukan, Presiden juga memberikan arahan kepada perangkat yang bekerja di bawah komando BNPB. "Keselamatan rakyat, khususnya warga terdampak, harus menjadi prioritas tertinggi," tegasnya, dikutip dari laman infopublik.id, Jumat (17/5) pagi.


Dalam masa pengungsian, BNPB memastikan bahwa kebutuhan dasar seperti sembako, kebutuhan bayi, pampers, pembalut, mukena, dan lain-lain selalu terpenuhi. BNPB menyediakan bantuan dana tunggu hunian, seperti dana untuk sewa rumah bagi yang tinggal sementara di rumah kerabat setelah didata.


Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, jumlah korban meninggal tercatat sedikitnya 67 orang, korban hilang 20 orang, 989 KK terdampak, dan 44 orang mengalami luka-luka. 


Menurut laporan BPBD Kabupaten Agam, korban hilang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, sehingga jumlah korban meninggal dunia bertambah.(*/mus)

Posting Komentar

0 Komentar