TANAH DATAR, kiprahkita.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyebut, bencana galodo, banjir bandang, dan lahar dingin di Sumbar, merupakan pembelajaran dan peringatan dalam menjaga lingkungan.
"Sebab utama banjir bandang ini adalah kerusakan lingkungan. Ini menjadi peringatan bagi kita semua, kita tidak menyalahkan siapa-siapa, mari kita introspeksi diri kita masing-masing," katanya, Selasa (14/5), saat mengunjungi lokasi terdampak bencana dan menyalurkan bantuan mendesak bagi warga yang terdampak.
Salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Jusuf Kalla, yang juga merupakan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, adalah Nagari Limo Kaum. Dalam kunjungan tersebut, Jusuf Kalla didampingi langsung oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Jusuf Kalla menyatakan rasa prihatin dan turut berdukacita atas musibah yang melanda Sumatera Barat, khususnya di Tanah Datar. "Saya prihatin atas musibah ini dan juga kepada saudara kita yang menjadi korban dari bencana banjir bandang ini," ujarnya.
PMI, lanjut Jusuf Kalla, fokus pada tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, baik bantuan berupa makanan sehari-hari, perlengkapan hidup seperti selimut, pakaian, serta kebutuhan mendesak lainnya.
"Karena masyarakat yang terdampak itu pastilah hilang semuanya. Jadi PMI lebih banyak kepada tanggap darurat membantu masyarakat yang membutuhkan," tambahnya.Eka menyatakan bahwa banjir bandang di daerah tersebut telah menerjang enam kecamatan: Kecamatan X Koto, Batipuh, Pariangan, Lima Kaum, Rambatan, dan Sungai Tarab.
Saat ini, Pemkab Tanah Datar dibantu petugas gabungan terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang dilaporkan masih hilang, serta menyalurkan bantuan logistik dan membentuk dapur umum.
Bupati mengimbau kepada warga Tanah Datar yang merasa kehilangan anggota keluarga pasca banjir bandang, untuk menginformasikan identitas anggota keluarga mereka ke posko utama di Gedung Indojolito Batusangkar.
Kunjungan Jusuf Kalla diharapkan dapat mempercepat penanganan bencana dan pemulihan kehidupan masyarakat di Tanah Datar.(kominfotnd; ed. mus)
0 Komentar