PADANG PANJANG, kiprahkita.com - Rumah produksi Kauman Entertainment secara resmi memperkenalkan poster film terbaru mereka berjudul Azzam.
Sang sutradara, Fathihatur Raudhah Ahmad, mengungkapkan bahwa film bergenre horor ini terinspirasi dari kisah nyata. Namun, kisah tersebut tidak terjadi di lingkungan pesantren tempat mereka menimba ilmu saat ini.
“Film ini berdasarkan kisah nyata dari seseorang yang sangat dikenal oleh salah satu ustadz kami. Namun, kisah ini tidak terjadi di lingkungan Kauman. Kami memutuskan untuk mengembangkan cerita ini menjadi film karena kami melihat ada nilai-nilai kebajikan yang bisa disampaikan melalui peristiwa ini," ungkap Aura, panggilan akrab sang sutradara, pada Selasa (28/05).
Aura menjelaskan, film ini mengisahkan tentang seorang gadis yang awalnya ceria, supel, dan terkadang bersikap masa bodoh.
Namun, suatu hari, sikapnya berubah drastis menjadi pendiam, suka melamun, dan kadang-kadang berpikir dirinya seorang psikopat. Perubahan ini terjadi setelah dirinya dihantui oleh makhluk astral penunggu telaga.
"Awal kisahnya terjadi saat tokoh utama mengalami kerasukan jin penunggu telaga. Sejak saat itu, sikap tokoh utama berubah. Perjalanan dalam membebaskan diri dari belenggu kerasukan itulah yang menjadi alur cerita dalam film kita," tambahnya.
Film berdurasi 30 menit ini akan melakukan syuting di beberapa lokasi di Pabasko, termasuk Balai Satu, Nagari Paninjauan, Nagari Jaho, dan daerah sekitar yang mendukung film tersebut. Aura berharap film ini dapat memberikan pelajaran berarti bagi para penonton tentang penokohan dalam cerita.
Ali Nurdiansyah, pembina Kauman Entertainment sekaligus produser, mengaku agak khawatir dengan proyek film horor ini karena karakter tokoh utama sulit ditemukan pada diri santrinya. Namun, ia percaya tantangan ini harus dilewati untuk menghasilkan karya yang memuaskan.
"Ya, agak susah mencari karakter tokoh utamanya. Namun, bukan berjuang namanya jika kita terhenti hanya karena karakter tokoh," ujarnya.
Ali mengungkapkan, pihaknya sudah lama berminat membuat film horor. Selain mengikuti pelatihan bersama sineas muda, kesempatan ini tidak datang dua kali. Bagi Ali, inilah saatnya menunjukkan kemampuannya dalam memberikan warna pada kreativitas santri.
"Sebagai guru, kita memberikan yang terbaik bagi santri kita. Karena sekarang kesempatan itu ada, kenapa mesti kita tunda. Kita bantu santri menyalurkan bakat dan minatnya," jelasnya.
Ali menambahkan, belajar dari pengalaman film pertama, pihaknya akan memberikan sentuhan backsound dari santri Kauman sendiri yang tergabung dalam ekskul Musik Tradisional. Ia ingin para penonton melihat hasil karya cipta santri Kauman secara keseluruhan.
Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Dr. Derliana, memberikan apresiasi kepada kru yang terlibat dalam proyek film ini. Baginya, dengan lahirnya film kedua dari Kauman Entertainment, pesantren ini menjadi pesantren multitalenta.
"Ini film kedua yang dibuat oleh Kauman Entertainment. Tentu saja kita berikan apresiasi yang besar kepada produser, aktor, dan semua kru. Hal ini semakin menguatkan bahwa sebagai lembaga pendidikan, pesantren kita benar-benar memberikan fasilitas untuk pengembangan bakat dan minat para santri," ungkap Derliana.
Derliana juga menekankan bahwa meski film ini bergenre horor, penonton dapat melihat sisi lain yang lebih luas. Baginya, dalam sebuah film, nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh sutradara dan timnya dapat dicerna dan ditelaah dalam alur cerita.
Sebelumnya, pihak rumah produksi telah membagikan poster pertama film tersebut melalui akun resmi media sosial Kauman Official pada Kamis, 23 Mei.
Respon positif dari berbagai kalangan langsung diterima oleh pihak Kauman, mulai dari sineas Sumatra Barat, pejabat pemerintahan, wali santri, hingga para pecinta film horor. Jika tidak ada aral melintang, film tersebut akan rilis pada bulan Juli mendatang.(rel)
0 Komentar