YOGYAKARTA, kiprahkita.com - Muhammadiyah kembali menambah jumlah universitasnya, dengan menggabungkan lima Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) melalui proses merger.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan PTMA. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Muttaqin, Senin (8/7).
“Penggabungan atau merger beberapa kampus Muhammadiyah merupakan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas pendidikan PTMA yang nantinya diikuti dengan peningkatan kualitas belajar mengajar, riset, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya,” ujarnya.
Dengan penggabungan ini, jumlah PTMA kini menjadi 163 dari sebelumnya 172. Saat ini, Muhammadiyah memiliki 89 universitas, 41 Sekolah Tinggi, 1 Akademi, 27 Institut, dan 5 Politeknik, dengan total Program Studi (Prodi) sebanyak 2.315.
Kelima universitas Muhammadiyah baru hasil merger adalah Universitas Muhammadiyah Tegal, Universitas Muhammadiyah Kuningan, Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon, Universitas Muhammadiyah Kalianda, dan Universitas Muhammadiyah Cileungsi. Berikut rincian penggabungan tersebut:
Universitas Muhammadiyah Tegal
Universitas Muhammadiyah Tegal, merupakan hasil merger antara Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Muhammadiyah Tegal dan Politeknik Muhammadiyah Tegal, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 407/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Kuningan
Universitas Muhammadiyah Kuningan merupakan penggabungan dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Muhammadiyah Kuningan, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 406/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 405/E/0/2024, Sekolah Tinggi Farmasi (STFM) Muhammadiyah Cirebon, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Ahmad Dahlan Cirebon, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Muhammadiyah Cirebon dinyatakan merger dan berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon.
Universitas Muhammadiyah Kalianda
Penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Kalianda dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Kalianda berubah bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah Kalianda berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 409/E/0/2024.
Universitas Muhammadiyah Cileungsi
Universitas Muhammadiyah Cileungsi merupakan penggabungan Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Cileungsi dan Akademi Kebidanan Bhakti Mitra Husada berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan Nomor 402/E/0/2024.
Dengan adanya penggabungan ini, Muhammadiyah berharap dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pemberdayaan masyarakat serta riset.(muhammadiyah.or.id)
0 Komentar