BUKITINGGI, kiprahkita.com - Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pusat Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi Suwardi Putra, melaporkan aktivitas kegempaan Gunung Marapi pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Dalam periode pengamatan 00:00-24:00 WIB, beberapa aktivitas kegempaan tercatat, termasuk satu kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 30,3 mm dan durasi gempa selama 49 detik.
Selain itu, terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,8 mm selama 22 detik, 1 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 4,9 mm selama 150 detik, 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1,6 mm dan durasi 14 detik, serta 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 2,2-4,9 mm, S-P 1-2 detik, dan durasi gempa 13-16 detik.
Sehari sebelumnya, pada Kamis (22/8) pukul 00:00-24:00 WIB, Ahmad Rifandi dari PVMBG-PGA Marapi melaporkan adanya 1 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 19 mm selama 65 detik, dan 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,1-9,8 mm selama 24-109 detik.
Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1,3 mm selama 21 detik, 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 2,7-4 mm, S-P 1,9-2,4 detik, dan durasi gempa 15-16 detik.
Serta 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 3,5-6 mm, S-P 3,6-3,7 detik, dan durasi gempa 22-25 detik.
Selain itu, juga tercatat 1 kali tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm, dominan 1 mm.
Sehubungan dengan status Waspada atau Level II Gunung Marapi, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat:
1. Larangan Aktivitas di Radius 3 km: Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk pengunjung, wisatawan, dan pendaki, dilarang memasuki atau melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
2. Waspada Lahar: Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
3. Perlindungan dari Abu Vulkanik: Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya akibat abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Marapi disarankan menggunakan masker dan perlindungan untuk mata dan kulit. Selain itu, jika terjadi hujan abu, disarankan untuk mengamankan sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Menjaga Kondusivitas dan Hindari Hoaks: Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta untuk menjaga ketenangan dan tidak menyebarkan berita bohong (hoaks). Mereka diharapkan mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga keselamatan dan mengurangi risiko yang mungkin timbul, akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi.(mus)
0 Komentar