TANAH DATAR, kiprahkita.com - Bupati Tanah Datar Eka Putra, menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas semangat dan kebersamaan masyarakat Nagari Pariangan, dalam mendirikan kembali Balai-balai Adat Maharajo Basa.
Apresiasi tersebut disampaikannya, usai meletakkan batu pertama pembangunan balai adat tersebut, Ahad (11/8/2024), di Aula STIE Al Hikmah Pariangan.
"Saya menyampaikan apresiasi dan dukungan untuk mendirikan kembali, balai-balai adat yang konon katanya dihancurkan oleh penjajah Belanda dahulu," katanya.
Bupati menambahkan, keberadaan Balai-balai Adat Maharajo Basa nantinya akan sangat bermanfaat bagi kaum adat dan masyarakat Nagari Pariangan.
Ia berharap, pembangunan balai adat ini dapat segera diselesaikan agar segera dimanfaatkan, serta menjadi sarana penting dalam melestarikan adat dan budaya bagi generasi muda di Nagari Pariangan.
Selain itu, Bupati juga menyoroti sejumlah keberhasilan Pemerintah Daerah selama masa jabatannya, yang mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Salah satunya adalah penghargaan UHC Award 2024 yang diterima beberapa waktu lalu.
Penghargaan ini sejalan dengan Program Berobat Gratis bagi Masyarakat Tanah Datar, di mana warga Tanah Datar kini memiliki hak istimewa untuk mendaftar BPJS Kesehatan hanya dengan menggunakan KTP.
"Saya berkomitmen untuk terus mendukung bidang adat istiadat yang dilestarikan melalui salah satu Program Unggulan Satu Nagari Satu Event," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Pembangunan Balai-balai Adat Maharajo Basa Dt. Basa Gadang, menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Bupati Tanah Datar.
Ia mengungkapkan, balai adat ini telah lama diidamkan oleh masyarakat. "Terima kasih atas dukungan Pak Bupati, balai-balai ini sudah sangat lama diidamkan masyarakat," sebutnya.
Wali Nagari Pariangan Tasman, serta tokoh masyarakat dan Ketua LKAAM Tanah Datar A. Dt. Andomo, juga menyampaikan hal yang serupa.
Mereka mengapresiasi perhatian tinggi Bupati Eka Putra terhadap bidang adat, serta bantuan awal untuk pembangunan balai adat yang diperkirakan mencapai biaya Rp1 miliar.(prokopim tnd)
0 Komentar