PADANG, kiprahkita.com - Sekitar 81 persen masyarakat Sumatera Barat, hidup dan berpenghidupan di sekitar hutan. Gubernur mengaku punya perhatian khusus dalam hal ini.
Gubernur Mahyeldi Ansharullah, mengatakan hal itu saat menjadi pembicara utama. pada Workshop Pendamping Perhutanan Sosial Provinsi Sumbar Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar Padang, Jumat (16/8/2024).
Dalam acara tersebut, Gubernur Mahyeldi menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumbar akan terus berupaya mendorong tercapainya target perhutanan sosial secara nasional seluas 12,7 juta hektare (Ha).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mengumpulkan bapak/ibu semuanya, yang tersebar di 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) di Sumbar, dalam rangka mengikuti kegiatan Workshop Pendamping Perhutanan Sosial di Sumbar," ujar Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi juga menyatakan, Pemprov Sumbar berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi demi kemajuan perhutanan sosial di Sumbar.
Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Pemprov Sumbar menargetkan pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat Sumbar seluas lebih dari 700 ribu hektare.
Mahyeldi menyampaikan, pengelolaan perhutanan sosial di Sumbar termasuk yang paling sukses di Indonesia, dengan capaian 205 unit dan luas akses kelola 287 hektare, yang telah memfasilitasi 175 ribu Kepala Keluarga (KK).
"Capaian ini merupakan sumbangsih dan bentuk komitmen Pemprov Sumbar untuk mencapai target perhutanan sosial nasional sebesar 12,7 juta hektare," kata Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi menegaskan pentingnya pengelolaan perhutanan sosial, mengingat sekitar 81 persen masyarakat Sumbar tinggal di sekitar hutan dan 57 persen penduduknya bergerak di sektor pertanian, termasuk perhutanan.
"Kami serius dan sungguh-sungguh memberikan perhatian kepada masyarakat, agar tidak mengganggu hutan, melakukan penebangan, maupun membakar hutan. Bayangkan jika kita tidak memberikan perhatian kepada mereka, apa yang akan terjadi pada hutan kita," tambahnya.
Kepala Dishut Sumbar, Yozarwardi, menyampaikan bahwa Workshop Pendamping Perhutanan Sosial kali ini, diikuti oleh 10 KTH di Sumbar untuk mendukung program perhutanan sosial.
"Semoga ke depan sektor kehutanan dapat terkelola dan dilestarikan oleh masyarakat sehingga hutan dapat terjaga dengan baik," ujarnya. (adpsb)
0 Komentar