BUKITTINGGI, kiprahkita.com - Sepanjang Ahad (15/9), aktivitas kegempaan Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, terlihat mengalami peningkatan dibanding hari sebelumnya.
Teguh Purnomo dari Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi, pada laman Magma Indonesia mencatat, dalam 24 jam pada hari itu, terjadi dua kali letusan atau erupsi.
Sedangkan aktivitas gempa hembusan tercatat sebanyak 46 kali, 3 kali gempa vulkanik dalam, 6 kali gempa tektonik lokal, 11 kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tremor menerus.
Sehari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu, 14 Septembr 2024, aktivitas kegempaan yang tercatat adalah dua kali letusan, 21 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 2 kali gempa tektonik lokal, dan satu kali gempa tremor menerus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Marapi dari Level III Siaga menjadi Level II atau Waspada pada Senin (1/7/2024).
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, tingkat aktivitas Gunung Marapi diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada) sejak tanggal 1 Juli 2024 pukul 15:00 WIB.
Demikian bunyi surat yang ditandatangani oleh Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dengan nomor 895.Lap/GL.03/BGV/2024 tanggal 1 Juli 2024. Surat ini ditujukan kepada kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Sumatera Barat, Wali Kota Bukittinggi, Wali Kota Padang Panjang, Bupati Tanah Datar, dan Bupati Agam.
Sebelumnya, PVMBG menaikkan status Marapi ke Siaga pada 9 Januari 2024 pukul 18.00 WIB, setelah gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar mengalami erupsi besar pada 3 Desember 2023. Erupsi tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.(mus)
0 Komentar